Inilah 7 Cara Efektif Atasi Hoaks di Zaman Milenial

Inilah 7 Cara Efektif Atasi Hoaks di Zaman Milenial
info gambar utama

Di zaman milenial ini, arus informasi atau berita bisa diakses dengan mudah dan cepat. Berita bohong atau hoaks perlu Kita waspadai, jangan mudah percaya begitu saja akan kebenaran suatu berita.

Kita perlu melakukan berbagai cara yang efektif untuk mengatasi hoaks agar tidak mudah menyebar dan merugikan pihak lain.

Bagaimana mengatasi hoaks agar tidak ada pihak yang terhasut? Sebagai penulis perempuan bisa berkontribusi untuk menangkal hoaks melalui tulisan tentunya.

Inilah 7 cara efektif mengatasi dan mencegah hoaks menyebar di zaman millenial!

Tabayyun atau teliti terlebih dahulu terhadap berita sebelum ikut menyebarkannya

Mengapa harus Tabayyun? Kita perlu meneliti kebenaran suatu berita sebelum ikut menyebarkannya. Di zaman milenial seperti sekarang arus informasi begitu mudah diakses. Kita perlu mengecek berita yang dibaca di media, terutama media sosial.

Jangan mudah terprovokasi sebuah judul berita

Judul sebuah berita terkadang memancing atau memprovokasi pembacanya. Berhati-hatilah dengan isi artikelnya karena judulnya pun sudah berhasil menggiring opini publik. Tahan diri untuk tidak ikut menyebarkan berita karena membaca judulnya saja tanpa mencermati isi artikelnya.

Cek kembali alamat situs yang memuat berita

Berita yang dimuat sebuah artikel biasanya punya alamat situsweb. Cek kembali apakah alamat situs tersebut terpercaya yang didukung data dan fakta yang valid ataukah tidak. Ini penting untuk Kita perhatikan agar tidak mudah mempercayai kebenaran suatu berita yang mungkin hanya sekadar hoaks.

Mencari tahu asal sumber berita

Sebuah berita biasanya memiliki sebuah sumber atau referensi. Cobalah mencari tahu sumber berita apakah layak dijadikan rujukan atau perlu dikaji ulang kebenarannya. Jangan sampai terbawa berita bohong atau hoaks, apalagi ikut menyebarkannya.

Pastikan berita yang dibaca sumbernya terpercaya seperti Polisi, KPK, atau lembaga kredibel lainnya. Bedakan juga membaca opini karena hal ini hanya sebuah pendapat yang perlu dikaji kebenarannya.

Perhatikan kembali keaslian sebuah foto

Coba lihat kembali foto suatu berita, cek keaslian foto tersebut. Pihak yang tidak bertanggung jawab bisa saja merekayasa sebuah foto untuk membuat berita bohong atau hoaks.

Cek juga keaslian sebuah foto dengan tautan images.google.com pada Google Image. Unggahlah foto dengan fitur drag and drop. Coba bandingkan hasilnya. Hal ini bisa dilakukan untuk mengetahui foto tersebut asli atau tidak.

Laporkan pada Kominfo jika menemukan berita hoaks

Jika menemukan hoaks, laporkan atau lakukan pengaduan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan mengirimkan e-mail ke: aduankonten@mail.kominfo.go.id. Hal ini penting dilakukan agar hoaks tidak menyebar dan merugikan banyak pihak. Jangan ragu untuk melaporkan berita bohong.

Berpartisipasi dalam grup anti hoaks

Ternyata ada juga grup anti hoaks untuk masyarakat agar mereka tahu keaslian suatu berita. Cobalah mengakses laman data.turnbackhoax.id yang menampung aduan hoaks dari masyarakat sebagai database referensi berita bohong atau hoaks.

Sudah seharusnya sebagai pembaca, kita cerdas dalam memilah berita, jangan sampai terbawa berita bohong yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab.

Sebagai penulis perempuan punya andil juga terhadap tulisan yang dibuat. Cobalah menulis dan membagikan berita yang postitif atau menulis hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain.

Janganlah mementingkan berapa banyak orang yang membaca tulisanmu, tetapi sudahkah yang kamu tulis bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya?

Itulah 7 cara efektif untuk mengatasi hoaks di zaman milenial yang perlu kita ketahui. Lakukan ketujuh hal di atas untuk mencegah agar berita bohong atau hoaks tidak menyebar luas dan berdampak negatif.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LY
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini