Yuk, Ikut Berperan Atasi Hoaks

Yuk, Ikut Berperan Atasi Hoaks
info gambar utama

Indonesia darurat hoaks! Pernyataan ini tidak berlebihan, mengingat banyaknya berita hoaks yang beredar di masyarakat Indonesia. Data Kemkominfo menyebutkan ada sekitar 800.000 situs penyebar hoaks di Indonesia. Bayangkan, berapa banyak berita hoaks yang diuanggah oleh situs-situs tersebut di dunia maya?

Apa sih yang dimaksud dengan hoaks?

Walaupun sering banget mendengar kata hoaks, ternyata masih ada masyarakat yang nggak mengerti apa yang dimaksud dengan hoaks. Well, menurut KKBI, hoaks berarti berita bohong, yang tidak jelas sumbernya. Hoaks berisikan informasi yang sengaja dibuat untuk menyesatkan masyarakat.

Mengapa ada hoaks?

Hoaks dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang memiliki kepentingan pribadi. Di tahun 2019 ini, Indonesia mengadakan Pemilu serentak untuk memilih anggota DPRD, DPR Provinsi, DPR RI, DPD, dan Presiden.

Orang-orang yang memiliki agenda politik tertentu mempekerjakan tim penulis khusus untuk menulis berita-berita hoaks. Berita-berita ini umumnya berisikan konten negatif yang menyudutkan salah satu pihak, yang kemudian dibalas dengan konten serupa dari pihak lawan.

Hal ini membuat masyarakat menjdi resah, dan saling mencurigai satu sama lain. Dewan Pers Indonesia mencatat ada sekitar 43.000 situsweb yang mengaku sebagai portal berita. Dari jumlah sebanyak itu, hanya 300-an saja yang terdata secara resmi.

Setiap hari, jutaan berita yang belum pasti kebenarannya beredar di tengah masyarakat. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang latah dan segera membagikan berita tersebut.

Mengenali hoaks

Sebuah berita hoaks tidak memiliki sumber yang jelas, kalimat bertele-tele, dan hanya membahas salah satu pihak saja. Terkesan berat sebelah saat memberikan opini. Selalu ada kata-kata anjuran untuk menyebarkan kembali postingan tersebut dengan berbagai dalih.

Jadi, jika menemukan unggahan seperti itu, tahan jempol anda. Sebaiknya segera hapus atau laporkan ke media sosial terkait.

Cara mencegah hoaks

Mulai dari diri sendiri, lalu sampaikan pada anak, keponakan, dan kerabat untuk membiasakan membaca dengan teliti setiap berita yang ada. Khususnya berita yang sampai ke beranda akun media sosial Anda.

Jangan buru-buru untuk membagikan sebuah berita atau info yang belum jelas kebenarannya. Dengan demikian, anda sudah membantu mencegah hoaks tersebut tersebar lebih luas.

Anda juga bisa melaporkan konten yang terindikasi sebagai hoaks melalui fitur report di masing-masing media sosial. Bisa juga dengan mengirim email pengaduan ke aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Peran penulis dalam mengatasi hoaks

Lalu bagaimana dengan peranan perempuan penulis? Mulailah dengan menulis yang baik-baik, share kegiatan yang positif, yang bisa menginspirasi perempuan lainnya.

Menulis itu adalah menyampaikan ide, pemikiran, opini, atau pengamatan. Sebuah tulisan bisa menjadi sebuah pencerahan, tapi bisa juga menyesatkan. Satu tulisan bisa mempengaruhi pemikiran banyak orang.

Oleh karena itu, seorang penulis harus mempertanggungjawabkan isi tulisannya, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Seandainya pun bisa lolos di hukum dunia, ada hukum akhirat yang akan meng-hisab tulisan kita.

Jika anda bekerja sebagai penulis konten, atau ghost writer, jangan pernah menerima job menulis konten negatif yang bisa meresahkan masyarakat.

Konten-konten negatif ini merupakan informasi hoaks yang sengaja dibuat oleh pihak tertentu. Walaupun bayaran yang ditawarkan melebihi nominal umum, tapi bertentangan dengan nurani.

Kembali ke tujuan awal anda menulis. Untuk apa dan untuk siapa anda menulis? Percayalah, masih banyak pekerjaan menulis lainnya yang bertebaran, tanpa harus kejar setoran dengan menjadi penulis berita hoaks.

Sumber: Kominfo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

EK
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini