Menurut Tom Tom Traffic Index terbaru, lalu lintas Jakarta berkurang pada tahun 2018, menjadikannya kota yang menunjukkan "peningkatan terbesar" tahun lalu.
Indeks ini menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kemacetan parah ketujuh di dunia, naik dari peringkat keempat pada 2017.
"Percaya atau tidak, lalu lintas beberapa kota semakin membaik dari waktu ke waktu! Tom Tom Traffic Index melaporkan bahwa tingkat kemacetan menurun di Jakarta," ujar akun Twitter sang penerbit indeks pada hari Jumat.
Believe it or not, some cities' traffic is decreasing over time! The TomTom Traffic Index is reporting that congestion levels are decreasing in Jakarta. Find out more at: https://t.co/eulSwnAaLO#TomTomTrafficIndexpic.twitter.com/7MHhnjTovh
Tingkat kemacetan rata-rata di Jakarta adalah 53 persen pada 2018, dibandingkan dengan 61 persen pada tahun sebelumnya.
Beberapa pengguna Twitter mengaitkan peningkatan tersebut dengan MRT baru, tetapi peningkatan tersebut dievaluasi sebelum MRT Jakarta beroperasi.
Tom Tom Traffic Index dihitung dari data GPS anonim yang dikumpulkan melalui perangkat navigasi sistem dasbor dan smartphone, terang indeks tersebut di situs webnya.
Dari 403 kota yang diperingkat dari 56 negara di enam benua, kota paling padat adalah Mumbai di India (65 persen), diikuti oleh Bogota di Kolombia (63 persen), Lima di Peru (58 persen), New Delhi di India (58 persen) dan Moskow (56 persen).
Wah! Jangan kasi kendor! Masih ada ruang peningkatan untuk menjadi lebih baik lagi. Semoga saja lalu lintas di Jakarta semakin membaik di tahun-tahun yang akan datang. Terlebih dengan hadirnya MRT dan LRT.
Catatan kaki: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News