Berbagi Cinta dan Cerita Untuk Anak Indonesia Melalui Untaian Kata

Berbagi Cinta dan Cerita Untuk Anak Indonesia Melalui Untaian Kata
info gambar utama

Dalam pameran dan penjualan buku Big Bad Wolf 2018, jenis buku yang paling banyak diburu adalah buku anak-anak. Hal ini membuktikan tingginya minat baca anak-anak Indonesia, terlebih ketika mereka disodorkan atau dihadapkan pada jenis buku yang disukai.

Anak-anak masih hidup dalam ruang imajinasi dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Terkadang apa yang dianggap biasa oleh orang dewasa, bagi anak adalah sesuatu yang luar biasa dan amat menyenangkan.

Salah satu aktivitas yang digemari anak-anak adalah membaca atau mendengarkan cerita. Terlebih buku-buku yang mempunyai ilustrasi berwarna, dijamin anak-anak akan betah berlama-lama melihatnya.

Mulanya mungkin mereka memang hanya tertarik dengan gambar atau ilustrasi saja, namun lama kelamaan (karena rasa penasaran yang terus mengetuk-ngetuk pikiran si kecil), mereka pasti akan mencari tahu sebenarnya apa sih isi cerita dari buku yang ada di tangannya?

Selama ini banyak orang beranggapan, menulis cerita untuk anak hanya pantas dilakukan oleh penulis cilik. Namun pendapat tersebut tidaklah tepat. Banyak cerita yang ditujukan untuk anak, tapi ditulis oleh orang dewasa.

Bambang Irwanto, Rae Sitta Patapa, Benny Rhamdani, Pupuy Hurriyah, Ina Inong, Nurhayati Pujiastuti, atau Dian Kristiani, adalah sederet nama kondang di dunia penulisan cerita anak-anak.

Usia mereka sudah matang, akan tetapi bisa produktif menciptakan karya yang sarat akan pesan moral dengan cara yang fun, sehingga anak tidak merasa jenuh atau digurui.

Apa asyiknya menulis cerita anak?

Bagi sebagian orang menulis cerita anak itu susah. Sangat wajar terasa sulit, karena belum terbiasa. Pada dasarnya menulis cerita anak itu sangat mengasyikkan, lho.

Membuka kembali memori masa kecil

Ide untuk menulis cerita bisa datang dari mana saja, termasuk pengalaman masa kecil. Salah satu cara memancing inspirasi cerita anak ialah bernostalgia dengan masa kecil. Amat menyenangkan mengenang momen indah, memalukan, menakutkan, hingga menyedihkan yang pernah terjadi di masa lalu.

Bersenang-senang sekaligus belajar

Terbayang apabila cerita karya kita dinikmati atau disukai oleh para pembaca cilik? Sebagai kreator, tentu ada kebanggaan dapat menciptakan cerita yang tidak hanya menghibur melainkan juga memberikan pelajaran berharga yang bermanfaat untuk kehidupan anak di masa depan.

Membingkai kisah nyata dalam balutan cerita fiksi

Inspirasi yang diperoleh dari pengalaman sendiri, otomatis tidak bisa ditulis apa adanya. Ide ini harus dibumbui atau dipermak sedemikian rupa agar sesuai dengan kondisi anak-anak masa kini.

Hal ini tidak hanya akan membuat sebuah cerita jadi kian menarik, namun menghindari penolakan penerbit terhadap naskah yang dikirimkan.

Nah, tatkala cerita itu tembus dan bertengger di salah satu halaman media cetak atau bahkan terbit dalam bentuk buku, kita akan teringat memori masa lalu sendiri saat membacanya. Mengasyikkan membingkai kisah nyata dalam balutan cerita fiksi.

Perempuan penulis, berkecimpung di dunia penulisan cerita anak, yuk!

Alasan pertama perempuan sangat cocok menggeluti dunia penulisan cerita anak-anak adalah aktivitas perempuan sehari-hari yang tak jauh dari si kecil. Seringnya berinteraksi dengan buah hati, keponakan, atau anak-anak para tetangga, membuahkan pengalaman luar biasa.

Perempuan jadi lebih peka dan mengetahui bagaimana tingkah laku anak-anak dari yang kocak, menyebalkan, hingga manis bak malaikat kecil.

Ini bekal yang baik bagi penulis cerita anak. Sebab untuk bisa membuat cerita yang digemari pembaca cilik, penulis yang notabene sudah dewasa harus memposisikan diri sebagai anak-anak.

Mengetahui cara anak berkomunikasi dan menyelami apa sejatinya yang ada di pikiran anak-anak. Dengan demikian, cerita akan mudah diterima oleh anak.

Alasan kedua adalah dengan menelurkan beragam kisah yang pangsa pasarnya anak-anak, sang penulis dapat ikut berkontribusi dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan sekaligus menghibur anak melalui untaian kata-kata.

Terlebih jika penulis memiliki kemampuan menggambar, bisa sekalian membuat ilustrasi untuk tiap-tiap cerita.

Dengan menulis cerita anak, penulis pun telah turut andil dalam mencerdaskan generasi muda Indonesia.

Ingin menjadi penulis cerita anak? Bacalah lebih banyak buku anak dari beberapa penulis, pelajari cara mereka mengemas kisah-kisah yang pas untuk pembaca cilik.

Selanjutnya, cari ide dari mana saja. Untuk bisa banjir ide, rajinlah mengamati dan membaca. Kemudian bayangkan akan bagaimana alur ceritamu nanti, mulai dari awal, konflik, hingga ending-nya.

Ingat, tidak perlu terlalu banyak tokoh, ya. Terakhir, tulis kisahmu sendiri! Selamat bersenang-senang dengan menulis cerita anak!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DN
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini