Indonesia Rangkul Eropa untuk Kembangkan SDM Perhotelan

Indonesia Rangkul Eropa untuk Kembangkan SDM Perhotelan
info gambar utama

Sebagai salah satu sektor unggulan Indonesia, Kemenpar menargetkan sektor pariwisata bisa meraup devisa hingga USD 17,6 miliar dan menjaring 20 juta wisatawan mancanegara hingga akhir tahun 2019.

Target tersebut tentu saja ditujukan untuk memberikan kontribusi positif untuk dunia pariwisata dan berimbas pada pertumbuhan hotel yang semakin cepat dengan nilai ekonomi yang sangat besar.

Dari hasil riset yang dilakukan oleh AJAR.id, proyeksi pertumbuhan jumlah hotel sekitar 25.821 hotel dengan total penyerapan tenaga kerja sekitar 1,8 juta pekerja pada tahun 2022 mendatang.

Namun, pesatnya pertumbuhan hotel tersebut menimbulkan permasalahan baru di antaranya adalah perang harga dan perebutan karyawan potensial antar-hotel yang tidak diimbangi dengan level kompetensi yang seharusnya.

“Dari hasil riset yang telah kita lakukan dengan total 1.500 responden di 4 kota besar di Indonesia dengan cara mengukur 4 dimensi, yaitu Human Resources Management, Employee Engagement Survey, Mystery Shopper dan Financial Assessment, menunjukkan bahwa masih banyak sekali kekurangan yang harus ditutupi. Salah satunya adalah kesiapan tenaga kerja hotel kita dalam penguasaan kompetensi dari mulai level Supervisor hingga General Manager”, ujar Ikin Solikin, Chairman of AJAR.

Ikin memaparkan bahwa untuk menutupi gap tersebut, Indonesia harus belajar dari Eropa yang terkenal ahli dalam bidang pengelolaan bisnis hotel, sehingga kompetensi tenaga kerja kita dapat diperhitungkan di kawasan ASEAN dan global.

Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya, “Jika ingin menjadi global player gunakan global standar”. Indonesia harus menggunakan standar-standar global agar mampu bersaing secara global.

“Rencananya AJAR akan melakukan launcing LMS (Learning Management System) untuk bidang perhotelan di bulan Agustus 2019. Untuk mematangkan konten-konten pembelajaran tersebut, Kita melakukan penjajakan kerja sama, yaitu pertukaran konten belajar daring dengan kampus-kampus terbaik di benua Eropa seperti Swiss, Prancis, dan Belanda seperti University of Angers, Vatel Nîmes - International Hospitality School, École hôtelière de Lausanne, dan Glion Institute of Higher Education,"

"Dari 8 kampus yang sudah kami datangi, Alhamdulilah mereka semua sangat tertarik dengan tawaran kami”, tambah Ikin Solikin.

Dengan program kerja sama ini, konten-konten pembelajaran di LMS AJAR yang akan diluncurkan di bulan Agustus 2019 diharapkan memiliki standar global dan dapat digunakan untuk meningkatkan SDM perhotelan di Indonesia.


Catatan kaki: AJAR.id, Kemenpar.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

A_
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini