Masih Ingat dengan 6 Permainan Tradisional Ini?

Masih Ingat dengan 6 Permainan Tradisional Ini?
info gambar utama

“Ayo mainnnn”

Panggilan yang sangat akrab mewarnai masa kecil ketika jam-jam sore sudah tiba atau ketika hari libur tiba. Jika libur, bisa-bisa sejak pagi main tanpa peduli makan kalau tidak dipanggil pulang.

Bermain menjadi salah satu agenda liburan menyenangkan selain menonton kartun di televisi. Setelah sarapan dan menyelesaikan seluruh kartun di televisi, beberapa menit kemudian sudah ada saja yang mengajak bermain. Memanggil nama dengan nada yang sama setiap harinya.

Permainan yang dimainkan tentunya yang menyenangkan seperti petak umpet, lompat tali, engklek, hingga benteng-bentengan. Tapi ada permainan lainnya yang tak kalah seru juga. Apa saja?

Ada boy-boyan, kotak pos, gobak sodor, kelereng atau gundu, gasingan, hingga karambolan.

Mari kita mengulasnya satu-satu.

Boy-boyan

Biasanya dimainkan di lapangan terbuka dan dengan banyak anak yang terlibat. Menyiapkan bola kasti atau tenis dan beberapa pecahan genteng. Kalau saya dulu menggunakan pecahan asbes yang disebut dengan kreweng. Kadang jika tidak menemukan kedua benda tersebut, sandal para pemain yang digunakan.

Pecahan genting atau kreweng diletakkan bertumpuk-tumpuk dan anak-anak yang bermain akan bergantian melempar tumpukan tersebut dengan bola kasti. Apabila salah satu dari mereka berhasil menjatuhkan tumpukan pecahan genteng maka dia yang akan mengejar kawan-kawan lainnya.

Perlengkapan Untuk Boy-Boyan | Sumber: merahputih.com
info gambar

Selain dikejar, mereka juga berusaha untuk kembali menumpuk pecahan genteng tapi tetap hati-hati dengan yang memegang bola. Oleh karena dia berusaha menghalangi, jika salah satu kawan terkena bola dia dianggap mati dan harus keluar permainan.

Kemudian sisanya yang akan melanjutkan perjuangan. Setelah salah satu kawan berhasil menumpuk kembali genting maka akan berteriak “boy” dan permainan berakhir.

Dalam versi lain ada yang dibagi secara tim. Tim pemburu dan tim penjaga. Tim penjaga yang dikejar dan berusaha menumpuk kembali pecahan genting, sedangkan tim pemburu tentunya berusaha menggagalkan tim lawan. Nah, bila bermain secara tim bola yang dipegang tim pemburu tentunya bisa dioper dengan teman setim.

Kotak pos

kotak pos belum diisi, mari kita isi dengan isi-isian, mbak o’ok minta huruf apa?”

Nyanyian itulah yang menjadi ciri khas permainan kotak pos. Dimainkan secara bersama-sama dengan 4-5 orang. Para pemain akan melingkar dan menumpukkan tangan mereka satu sama lain di paha atau permainan juga dilakukan dengan berdiri.

Permainan kotak pos | Sumber: Gpswisataindonesia.info
info gambar

Kemudian sambil menyanyikan lagu di atas dengan menepukkan telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya hingga lagu berakhir. Lagu akan berakhir di salah satu orang, dialah yang akan memilih satu huruf dan satu nama hewan misalnya kemudian dilanjutkan menyanyi.

Mbak o’ok minta huruf R lama-lama menjadi rusa”

Orang yang mendapatkan kata Rusa akan memeiliki nama Rusa. Begitu seterusnya hingga tersisa satu orang yang kemudian akan menutup matanya dan bertugas untuk menebak. Dia akan menebak teman-teman yang sudah berpindah posisi. Tapi menebaknya dengan menggunakan nama samaran yang didapatkan seperti rusa tadi.

Versi lain juga ada setelah huruf dipilih setiap pemain harus menyebutkan hewan atau lainnya yang memiliki awalan huruf yang sama hingga salah satu tidak bisa menjawab.

Gasingan

Mungkin lebih populer di kalangan anak laki-laki, tapi bukan berarti perempuan tidak bisa memainkannya.

Biasanya dimainkan di lapangan terbuka tapi juga bisa dimainkan di halaman rumah atau teras. Menggunakan tampah ataupun baskom sebagai arena “bertarung” gasing. Terdapat gasing besar dan gasing yang lebih kecil. Ada yang terbuat dari kayu ataupun plastik.

Permianan gasing | Sumber: Tempo.co/Fully Syafi
info gambar

Suara gasing ketika dilepaskan dari tali dan menabrak arena membuat permainan menjadi seru. Dimainkan oleh beberapa anak dan mereka akan melombakan gasing mereka.

Gasing akan berputar dan bahkan akan menabrak gasing lainnya. gasing yang paling lama bertahan adalah pemenanganya.

Kelereng

Dimainkan di lapangan terbuka juga, siapkan kapur ataupun memanfaatkan ranting pohon yang sudah rapuh untuk membuat garis dan yang paling penting tentunya kelereng.

Kelereng-kelereng yang menjadi target akan dikumpulkan menjadi satu berbentuk lingkaran atupun segitiga.

Permainan kelereng | Sumber: Republika,co.id
info gambar

Kemudian permainan pun dimulai, masing-masing pemain akan menembak target dan yang paling banyak mengenai target akan menjadi pemenang.

Biasanya anak-anak akan mengumpulkan kelereng hingga banyak dan disimpan di botol air mineral bekas. Kelereng juga memiliki keunikan di corak yang ada di dalam kelereng.

Karambol

Dimainkan oleh empat orang karena karambol memiliki empat sudut. Setiap sudut memiliki lubang untuk target. Pin karambol berwarna merah, hijau atau lainnya juga memiliki pin karambol berwarna bening sebagai “bola” untuk menembak target.

Permainan karambol | Sumber: Mojok.co
info gambar

Biasanya papan karambol akan diolesi dengan tepung agar bisa “menyentil” pin karambol dengan mudah sekaligus untuk melumuri kawan yang kalah.

Kawan yang berhasil memasukkan pin karambol terbanyak ke dalam lubang adalah pemenangnya.

Gobak sodor

Dimainkan oleh 4-10 orang di lapangan terbuka, dengan embentuk dua tim yakni tim penyerang dan tim penghadang. Oh ya, sediakan tongkat atau kapur untuk menggambar garis.

Gobak sodor | Sumber: Malangtoday.net
info gambar

Tim penyerang akan berusaha melewati tim pengadang dan jika berhasil maka tim penyerang akan menang.

Jika dilihat dari berbagai permainan di atas sangat terlihat ya banyak permainan yang dimainkan di lapangan terbuka.

Ah... Menulis artikel ini membuat saya rindu dengan masa kecil.

Catatan Kaki: boombastis.com | mojok.co | kompasiana.com | bobo.grid.id | dictio.id | merahputih.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KM
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini