Elon Musk Akan Segera Bangun Pabrik di Indonesia

Elon Musk Akan Segera Bangun Pabrik di Indonesia
info gambar utama

Tesla, salah satu perusahaan milik Elon Musk dikabarkan bakal segera memiliki bisnis di Indonesia.

Kabar ini beredar setelah nama perusahaan ini disebut oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan saat dijumpai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Nama Tesla disebut sebagai perusahaan yang baru saja melakukan groundbreaking pabrik di Morowali, Sulawei Tengah. Dilaporkan bahwa pabrik milik Tesla ini akan menyediakan fasilitas pembuatan bahan baku baterai lithium.

Langkah ini diambil Tesla dengan pertimbangan karena bahan baku pembuatan baterai lithium berupa nikel dan kobalt juga melimpah di Indonesia. Meskipun sebatas pabrik bahan baku baterai, tetapi tidak menutup kemungkinan ke depannya Tesla juga membangun pabrik otomotif.

Seperti yang diketahui bahwa Tesla merupakan perusahaan otomotif sekaligus energi yang dibangun Musk sebagai industri masa depan termasuk produk mobil listrik Tesla. Di Indonesia Tesla tidak hadir sendiri tapi bersama perusahaan lain dengan membentuk konsorsium, mulai dari LG, CATL, Volkswagen, Tesla, hingga Mercedes.

Pembangunan pabrik bahan baku baterai lithium di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) , Sulawesi Tengah sendiri sudah berjalan. Investasinya mencapai US$ 4 milia dan ditargetkan selesai dalam tiga tahun. Pabrik ini konon akan menjadi salah satu pabrik baterai lithium terbesar di dunia.

Ketertarikan banyak perusahaan bergabung dalam membangun pabrik bahan baku baterai lithium karena Indonesia memiliki potensi besar. Apalagi, dalam waktu dekat aturan kendaraan listrik akan diterbitkan.

Luhut menyebutkan bahwa pembangunan pabrik baterai lithium di Morowali ditargetkan rampung dalam tiga tahun. Dia mengharapkan pabrik ini termasuk yang terbesar di dunia.

Masih terkait mobil listrik, Luhut menyatakan bahwa hal ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden tentang Mobil Listrik. Pemerintah juga disebut sedang menghitung pasar dari produksi baterai lithium tersebut.

Luhut berharap hasil produksi baterai lithium itu tidak hanya digunakan untuk di dalam negeri, juga untuk diekspor ke luar negeri, memenuhi kebutuhan mobil dan motor listrik serta perangkat lainnya.

Tesla sendiri sudah mempunyai pabrik bateri lithium raksasa di Tahoe Reno Industrial Center (TRIC), Storey County (dekat Clark, Nevada), Amerika Serikat yang beroperai sejak 2016.

Gubernur Nevada Brian Sandoval memperkirakan bahwa Nevada akan mendapat keuntungan ekonomi sebesar $100 miliar selama lebih dari dua puluh tahun berkat pembangunan pabrik ini.

(dari berbagai sumber)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini