It's a Wrap on Empathy Project 2019 #2

It's a Wrap on Empathy Project 2019 #2
info gambar utama

Sociopreneur Indonesia kembali mengadakan Empathy Project di Tangerang. Menggandeng berbagai stakeholder yang mencakup Akademisi, Bisnis, Pemerintah, dan Masyarakat (ABGS) seperti IshK Tolaram Foundation, Elex Media Komputindo, Badan Inkubasi Teknologi, Bappeda Tangerang Selatan, Anak Rimba Books, Smartfren, Universitas Internasional Batam, Rumah Sakit Carolus, serta ADX Asia.

Rangkaian Empathy Project dengan empat sub-program yakni Young Entrepreneurs Camp (YOURS Camp), Bootcamp for Young Technopreneur (BYTe), Multi-Stakeholder Dialogue (MSD) yang bertempat di BIT-BPPT serta Festival of Social Creativity (FeSoVity) yang bertempat di Q-Big BSD City, telah berlangsung dari tanggal 13–20 Juli 2019.

Sejak tahun 2013, program yang diadakan oleh Sociopreneur Indonesia bertujuan melatih kemampuan entrepreneurial setiap individu melalui pendidikan.

Ada yang dirancang intensif dalam bentuk camp, seperti YOURS Camp dan BYTe: selama beberapa hari, 31 orang peserta YOURS Camp dan BYTe diajak untuk mengidentifikasi masalah secara tepat, mengembangkan inovasi, dan memanfaatkannya untuk menyelesaikan permasalahan di sekitarnya.

Mereka pun diajak merasakan langsung proses pelaku UMKM terpilih di Tangerang Selatan: Heichoko, Sagon Bakar, dan Kerupuk RHR.

Mengedepankan empati, peserta harus bisa melepaskan asumsinya untuk dapat mengerti dan menggali informasi dari para pelaku UMKM mengenai permasalahan, sehingga inovasi yang dibuat tepat guna.

Menggunakan metode Experiential Learning, peserta BYTe (Bootcamp for Young Technopreneur) merasakan langsung membuat cokelat di UMKM
info gambar

Salah satu kemampuan entrepreneurial adalah menciptakan nilai untuk memecahkan masalah. Bahwa pemecahan masalah adalah perihal perspektif, stakeholder yang berbeda berdiskusi dalam platform Multi-Stakeholder Dialogue (MSD) agar bisa berkolaborasi dan bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang ada di masyarakat.

Dengan sudut pandang dan sumber daya yang berbeda, stakeholder bersatu menciptakan program kolaborasi sebagai jawaban dan keluaran dialog.

MSD dipandu oleh dua moderator, Donni Hadiwaluyo dan Novianta Hutagalung (Faculty Member Bank Indonesia Institute).

Terlibat sebagai pembicara dalam MSD kali ini adalah Mochammad Taher Rohmadi (Kepala Bappeda Tangerang Selatan), Ade Putri Verlita Maharani (IshK Tolaram Foundation Program Officer), Roy Amboro (Co-Founder Neuroleadership.id), Her Suharyanto (jurnalis dan penulis senior), Dr. Ir. Anugerah Widiyanto (Kepala Badan Inkubator Teknologi), Dessy Aliandrina, Ph.D (Executive Director Sociopreneur Indonesia), Ida Bagus Kade Syumanjaya (Manajer Direksi Fiksi dan Proyek Elex Media Komputindo), dan Dr. Meiliana Suparman (Wakil Rektor 1 Universitas Internasional Batam).

Dari kiri Ade Putri Verlita Maharani (IshK Tolaram Foundation), Her Suharyanto (Jurnalis dan Penulis Senior), dan Roy T. Amboro (Neuroleadership) berdiskusi di Multi-Stakeholder Dialogue (MSD)
info gambar

Rangkaian Empathy Project pun mencapai puncaknya dalam Festival of Social Creativity (FeSoVity) di Q-Big Mall BSD City yang melibatkan kurang lebih 1.700 partisipan meliputi anak SD kelas 4–6 , SMP kelas 7–9, orang tua dan guru pendamping, relawan, komunitas, serta pengunjung umum.

Dalam festival, anak-anak yang ditemani pendamping dan relawan belajar mengenal diri, mengenal lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya (upcycling), mengenal nilai-nilai seperti perbedaan, percaya diri, apresiasi keindahan, dan tentunya cinta lingkungan.

1.700 partisipan belajar dan bermain bersama di Festival of Social Creativity (FeSoVity)
info gambar

Sebagai hasil dari permainan-permainan adalah dompet tanpa jahit dari kardus dan kain perca, boneka tangan, serta tempat pensil dari botol bekas yang dapat mereka bawa pulang. Begitulah seharusnya anak belajar, dengan sambil bermain.

Setiap pihak yang terlibat diberi ruang untuk belajar sesuatu yang baru. Ada yang belajar dengan memberi. Ada yang dengan menerima, terlibat, mencoba, berkolaborasi. Empathy Project adalah platform bagi proses perkembangan itu.

Peserta FeSoVity mementaskan boneka tapir yang dibuat bersama kelompoknya dari kaos kaki bekas.
info gambar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CS
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini