Sosialisasi Vertical Garden: Alternatif Properti Hijau sebagai Sumber Oksigen

Sosialisasi Vertical Garden: Alternatif Properti Hijau sebagai Sumber Oksigen
info gambar utama

Pemanasan global masih menjadi permasalahan yang krusial di berbagai negara. Kondisi lingkungan yang aman, nyaman dan sehat kian berkurang. Udara sehat di Indonesia semakin menipis. Untuk itu, masyarakat perlu mewujudkan lingkungan yang bernuansa hijau. Namun, kondisi lahan perkarangan dan perkebunan juga semakin sempit.

Vertical Garden (taman vertikal) merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi keterbatasan lahan dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Konsep taman vertikal yaitu taman yang disusun secara vertikal ke atas dengan jenis bunga-bunga atau sayuran yang menyerupai taman.

Dengan bentuk vertikal, luas area yang diperlukan sebagai taman menjadi lebih kecil. Memiliki taman vertikal berdampak bagus untuk sebuah bangunan. Suhu bangunan jadi lebih sejuk serta mengurangi polusi.

Selain itu, taman vertical yang dibuat dengan artistik menambah sisi keindahan pada bangunan. Taman vertikal juga dapat memanfaatkan sistem aquaponic, yaitu kombinasi dari budidaya ikan dan budidaya tanaman tanpa tanah.

Taman vertikal memiliki beberapa keuntungan.

Pertama, perkarangan rumah yang tadinya kosong tidak digunakan, menjadi tempat yang sejuk sebagai sumber oksigen dan dapat menurunkan tingkat stres.

Kedua, sayuran yang ditanam menjadi lebih segar dengan menghindari pengunaan pestisida dan pupuk kimia.

Ketiga, peralatan taman vertikal relatif lebih murah. Berbagai manfaat yang didapat dari taman vertikal, Mahasiswa KKN T IPB yang dipimpin oleh Echa Tri Angraini menyosialisasikan dan mempraktekkan pembuatan taman vertikal berlokasi SDN Pasir Angsana 2, Desa Sukaresmi, Tamansari.

"Taman vertikal sangat mudah dan murah untuk dibuat. Kita hanya memerlukan media tanam dan tanaman saja untuk mengkonsep lanskap taman vertikal," ujar Echa.

Pot yang digunakan sebagai media tanam taman vertikal bisa menggunakan botol plastik bekas. Echa berharap, "Siswa-siswa Sekolah Dasar bisa lebih mencintai bidang pertanian dan sadar akan kesehatan lingkungannya, dan juga melakukan recycle dari barang-barang bekas dalam rangka mewujudkan mengurangi sampah plastik secara global."

Respon siswa Sekolah Dasar pun sangat antusias dalam menghias pot yang digunakan dan juga menanam tanaman ke dalam pot.

Mengapa taman vertikal?

"Alternatif properti hijau sebagai sumber oksigen. Saat lelah belajar, keluar kelas melihat taman di dinding, rasanya sejuk," kata Echa, sebagai koordinator program taman vertical KKN T IPB Desa Sukaresmi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini