Studio Alam Gamplong : Mini Hollywood ala Indonesia

Studio Alam Gamplong : Mini Hollywood ala Indonesia
info gambar utama

Di balik film yang sukses, ada satu hal yang tidak bisa diabaikan, yakni Lokasi pengambilan gambar. Lokasi syuting menjadi poin yang harus diperhatikan agar menambah kesan artistik pada film.

Beberapa film menggunakan Studio khusus sebagai lokasi syuting, seperti film "Bumi Manusia" dan "Sultan Agung". Film tersebut diproduksi di studio alam Gamplong yang berada di Kota Yogyakarta.

A post shared by Pambayun Setyo Palupi, S.H.I (@pambayunomo) on

Studio Alam Gamplong berada di Dusun Gamplong, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Lokasinya sekitar 16 km dari titik nol Yogyakarta. Tempat ini juga berdekatan dengan Sungai Progo dan Kabupaten Kulon Progo.

Studio Alam Gamplong memiliki luas sebesar 2,5 hektar. Studio ini dibangun atas prakarsa Mooryati Soedibyo, beliau adalah pencetus ide kontes pemilihan Puteri Indonesia.

View this post on Instagram

#atinythoughts ? - dari dulu kalau mau bepergian aku selalu cari tempat wisata yang orang belum banyak tau dan relatif sepi. aku naik ke Ranu Kumbolo jauh sebelum film 5cm, di mana cuma ada 5 tenda yang bermalam di sekitaran danau. Tebing Breksi di Jogja, aku kesana jauh sebelum tempat itu di pugar. ingat banget aku naik ke atas tebing masih harus memanjat manual lewat pijakan batu seadanya. kalau jatuh, yang menolong aku cuma mbak tiwi seorang ? saking di sana hanya ada tukang batu dan belum jadi tempat wisata. aku juga lebih suka ke Candi Ratu Boko ketimbang Borobudur atau Prambanan yang ramai orang. aku pun lebih suka ke Pantai Kukup dibanding Parangtritis atau Depok. - sama seperti perjalananku ke Jogja akhir tahun kemarin. aku bolak-balik minta ke ucil, “ ay nanti di Jogja kita ke Studio Gamplong ya. “, “ itu tempat apa sih ay? “ jelas ucil gak tau itu tempat apa. aku cerita, “ Hanung bapaknya Kala punya studio ay di Jogja. tapi masih dalam tahap pembangunan, nantinya itu akan jadi studio buat bikin film. sekarang sudah di pakai buat shooting sih tapi bisa kok main kesana. gratis. cuma bayar uang sukarela buat warga sekitar yang jagain. “ kalau dari pusat kota Jogja lumayan memakan waktu +- 60 menit untuk bisa sampai ke Desa Gamplong karena masuk daerah Kabupaten Sleman. tapi pemandangan setelah memasuki Desa Gamplong itu ya Allah adem banget. hamparan sawah berpadu dengan rel kereta api dan selokan besar, kebayang gak sih? ? - aku sampai di Studio Gamplong sekitar jam 4 sore karena mampir makan dulu. cuacanya pas lagi mendung jadi berangin sejuk. benar aja di sana sepi pengunjung. cuma ada 3 mobil parkir dan kalau masuk ke dalam kondisinya masih tahap pembangunan. bagus banget sih gak bohong. bangunannya benar-benar mesin waktu ke era tempo dulu. dan ternyata, baru di bulan Agustus ini aku sadar Studio Gamplong adalah tempat shooting film Bumi Manusia. pantas berasa pernah foto di depan rumah Annelies ? kalau sekarang ke Studio Gamplong ramai banget karena Bumi Manusia sudah tayang dan bangunannya sudah rampung semua. kabarnya rumah Annelies di buka untuk pengunjung loh. aaah pengen ke Jogja lagi~ #studiogamplong

A post shared by R. annisaputri (@rizkannisa) on

Properti dan set pada studio alam tersebut dibuat dengan detail tingkat tinggi. Tempat ini juga menjadi tempat wisata yang dijuluki mini Hollywood.

Disebut mini Hollywood karena tempat ini menawarkan berbagai desain bangunan semi permanen yang unik, seperti Gerbang Keraton Karta Kerajaan Mataram, Pendopo Alit Keraton Karta, Pendopo Ageng Keraton Karta, Benteng Holandia atau Batavia, Kawasan Kampung Mataram, dan Kampung Pecinan masa lampau.

View this post on Instagram

Halo #Jogja untuk yang ke sekian kalinya tapi selalu memberi pengalaman manis. Kali ini trip ke Jogja ke tempat yang agak beda, Studio Alam Gamplong! ?⁣ ⁣ #StudioAlamGamplong ini adalah set syuting film #BumiManusia besutan Hanung Bramantyo yang lagi diputar di bioskop saat ini! Udah pada nonton? Karena syutingnya sudah selesai, sekarang tempat ini jadi spot wisata. Karena ini cuma set syuting, ya sebenarnya hanya dinding-dinding kayu dengan desain ala vintage gitu sih. Tapi areanya cukup luas, cocoklah buat kita mengkhayal hidup di jaman kolonial.⁣ ⁣ Uniknya, harga tiket masuk kesini sukarela aja. Ada box di pintu masuk dimana kamu bisa sumbang serelanya kamu. Pas aku masuk, banyak rombongan yang masuk aja nggak nyumbang. Suka sedih sih lihat pengunjung kayak gini. Tempat ini kan tetap butuh perawatan dan maintenance supaya tetap apik. Jangan kenceng mau foto-foto aja tapi ngga mau kontribusi dong.⁣ ⁣ Swipe untuk video iklan layanan masyarakat: jangan lupa tengok kanan-kiri sebelum menyeberang jalan ??‍♀️??⁣ ⁣ #AnandaryJogja⁣ #Yogyakarta

A post shared by Travel and Wander Blogger (@j_anandary) on

Para pengunjung diperbolehkan untuk berfoto-foto, namun ada peraturan yang harus ditaati. Seperti Tidak boleh memegang, apalagi menggeser properti benda yang ada di studio. dilarang membuang sampah sembarang, dilarang membawa makanan dan minuman di dalam studio.

--

Diambil dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini