Inilah Kota Pertama di Asia Tenggara yang Raih Penghargaan Geospasial!

Inilah Kota Pertama di Asia Tenggara yang Raih Penghargaan Geospasial!
info gambar utama
  • Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang meraih penghargaan geospasial.
  • Prestasi ini diraih ibu kota negara Indonesia berkat program Jakarta Satu.
  • Jakarta Satu merupakan program yang membuat data-data dari seluruh SKPD saling terintegrasi.

Jakarta terpilih sebagai kota pertama di Asia Tenggara yang meraih penghargaan Geo Innovation Award pada Environmental System Research Institute (ESRI). Prestasi ini diraih berkat program Jakarta Satu, kebijakan open data berbasis geospasial.

Program Jakarta Satu menghimpun ribuan data spasial seperti pajak, tata ruang, pertanahan, aset pemprov, dan perizinan. Data-data yang terkumpul itu kemudian menjadi dasar pengambilan kebijakan.

Sebelumnya, program akses publik geospasial dasar baru diterapkan di kota-kota besar di Amerika, Eropa, dan Timur Tengah. Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menutukan Jakarta menjadi kota pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang melakukannya.

View this post on Instagram

Alhamdulillah, Pemprov DKI Jakarta dianugerahi penghargaan Geo Innovation Award pada ESRI (Environmental Systems Research Institute) Indonesia User Conference 2019 kemarin. Ini merupakan yang pertama di Indonesia untuk industri geospasial dan bertujuan untuk menampilkan inovasi geospasial yang menginspirasi. ⁣⁣ ⁣⁣ DKI Jakarta dinilai berhasil melalui kebijakan open data berbasis geospasial, Jakarta Satu. Melalui #JakartaSatu, ribuan data spasial mengenai pajak, tata ruang, pertanahan, aset Pemprov, dan perizinan dikumpulkan untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan.⁣⁣ ⁣⁣ DKI Jakarta menjadi kota pertama dan yang terbesar di Asia Tenggara yang membuka akses publik data spasial dasar untuk masyarakat luas, selama ini baru kota-kota di Amerika, Eropa dan Timur Tengah yang melakukannya.⁣⁣ ⁣⁣ Mr. Jack Dangermond, Presiden dan Founder ESRI menyerahkan langsung penghargaan tersebut kemarin, sesudahnya kami berdiskusi mengenai pengembangan one map, one data, one policy dalam membantu memecahkan berbagai tantangan di Jakarta.⁣⁣ ⁣⁣ Penghargaan ini adalah penanda inovasi dan kolaborasi 42 SKPD di Pemprov DKI yang telah berbagi pakai data. InsyaAllah makin memantapkan kerja bersama kita di DKI Jakarta.⁣⁣ ⁣⁣ https://jakartasatu.jakarta.or.id⁣ ⁣ #JakartaSatu⁣⁣ #OpenData⁣⁣ #DKIJakarta⁣⁣ #GIS⁣⁣ #ESRI⁣⁣ #EIUC

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan) on

"DKI Jakarta dinilai berhasil melalui kebijakan open data berbasis geospasial, Jakarta Satu. DKI Jakarta menjadi kota pertama dan yang terbesar di Asia Tenggara yang membuka akses publik data spasial dasar untuk masyarakat luas, selama ini baru kota-kota di Amerika, Eropa dan Timur Tengah yang melakukannya,” ujar Anies, saat menerima penghargaan dari Presiden dan Founder ESRI, Jack Dangermond, pada Kamis (22/8) lalu.

BACA JUGA: DKI Jakarta Raih Top 50 Smart City Government

Program Jakarta Satu telah diluncurkan sejak 17 Januari 2018. Melalui program ini, data-data dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saling terintegrasi, dan bisa diakses langung oleh Pemprov DKI Jakarta dalam peta dasar tunggal.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi (Diskominfotik) DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menjelaskan bagaimana Jakarta Satu bekerja sebagai dasar pengambilan kebijakan.

"Melalui sistem ini, kebijakan yang diambil Pemprov dapat dilakukan secara konsisten berdasarkan pada kesamaan data dan informasi. Peta dan informasi data itu akan diperbarui secara berkala oleh setiap SKPD agar lebih akurat. Dengan Jakarta Satu berarti Jakarta semakin meningkatkan lagi pemanfaatan Big Data,” terangnya, dikutip dari Warta Kota.

BACA JUGA: [FOTO] Jembatan Penyeberangan Baru yang Hits di Jakarta

Referensi: Warta Kota | esri.com | jakartasatu.jakarta.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini