Bagaimana Perempuan Ini Manfaatkan Pakaian Tidak Terpakai Menjadi Keuntungan Bagi Masyarakat

Bagaimana Perempuan Ini Manfaatkan Pakaian Tidak Terpakai Menjadi Keuntungan Bagi Masyarakat
info gambar utama

Banyak warga kelas menengah ibu kota memiliki pakaian yang masih layak untuk digunakan tetapi tidak digunakan lagi, sehingga menyebabkan pemborosan pakaian bekas yang kemudian menjadi masalah bagi Jakarta.

"Saya lihat, orang Jakarta punya banyak pakaian yang sebenarnya masih bagus tetapi jarang digunakan, dan itu akan menjadi masalah, salah satunya menyebabkan pemborosan busana," kata pendiri dan Direktur Eksekutif Sadara Sedari, Nabilah Kushaflyki.

Nabilah menambahkan, untuk alasan ini, melalui Sadara, dia mulai mengumpulkan pakaian bekas milik warga Jakarta yang cocok untuk digunakan dan dijual kembali kepada publik melalui program bazaar pakaian bekas.

Sadara Sedari adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan lingkungan, yang mengumpulkan pakaian bekas dari masyarakat dan menjualnya kembali kepada orang-orang "online" atau online dan atau offline (C2C).

Hasil dari keuntungan penjualan dari pakaian bekas akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan pengembangan sekolah-sekolah di daerah di Indonesia.

"Saat ini, dari keuntungan, kami sedang dalam tahap membangun sekolah di Sulawesi Tengah dan kami memiliki 35 saudara kandung yang kami biayai setiap bulan sejak akhir tahun lalu," kata Nabilah.

Nabilah, lulusan teknik lingkungan ITB, juga berharap bahwa setiap anggota masyarakat dapat mengontrol setiap kali mereka memenuhi kebutuhan pakaian mereka.

"Ya, bagi masyarakat, cobalah untuk mulai membeli pakaian berdasarkan kebutuhan mereka," kata Nabilah.


Catatan kaki: Netral News

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini