Berita Hoaks dan Tayangan Masa Kini

Berita Hoaks dan Tayangan Masa Kini
info gambar utama

Fenomena yang sangat viral di masyarakat saat ini adalah tentang pemberitaan yang simpang siur, dalam tanda kutip seperti “isu-isu” yang belum jelas kebenarannya. Yang sekarang menjadi masalah adalah ketika pemberitaan itu menjadi sebuah hoaks.

Orang-orang menjadi bingung ketika pemberitaan ini beredar, terlebih lagi beberapa hari yang lalu baru diumumkan mengenai ibu kota yang baru. Setelah adanya pemberitaan tersebut, banyak sekali pemberitaan-pemberitaan yang sebenarnya perlu disaring oleh masyarakat umum. Kenapa harus disaring?

Karena pemberitaan itu sudah tidak sehat lagi di mana berita ini berisi hal yang tidak benar, sedangkan di Indonesia sendiri memiliki budaya demokrasi yang luar biasa di mana kebebasan pers juga cukup bebas, dan hal ini juga membuat media sosial sangat mudah berkembang.

Jadi, masuknya hoaks itu sangat mudah sekali di dalam pemberitaan-pemberitaan yang ada sehingga pada akhirnya membuat masyarakat percaya tanpa menyaring hal tersebut.

Media sosial juga sangat memiliki pengaruh yang besar, seperti halnya Facebook dan Twitter di mana siapapun bisa mengakses berita dengan leluasa dan tentunya dengan pendapatnya masing-masing.

Ketika masyarakat umum mengutarakan pendapatnya, itu terkadang tidak di dasari dengan fakta yang ada dan hal inilah yang menjadi masalah. Pernyataan ini pun berdampak kepada masyarakat luas yang tidak menyaring pemberitaan tersebut dan berpikiran negatif tentang pemerintah.

Sebagai warga negara yang baik seharusnya memberikan kritik serta solusi akan tetapi hal yang terjadi sekarang ini adalah hanya memberikan kritik tanpa memberikan solusi hal inilah yang menjadi dampak dari hoaks tersebut.

Sebagai warga negara, berikan kritik dan solusi, jangan hanya kritik saja | Foto: Kayla Velasquez/Unsplash
info gambar

Solusi yang dapat saya berikan adalah:

  1. Masyarakat ketika membaca sebuah berita harus benar-benar melihat apakah benar berita ini? Masyarakat harus benar-benar memantau keadaan yang dilapangan apakah sesuai dengan pemberitaan? Jika memang tidak sesuai kita harus memberitahu bahwa berita ini adalah bohong karena ini adalah peran kita sebagai masyarakat umum.
  2. Kita adalah masyarakat demokrasi di mana kita mempunyai hak untuk melaporkan media-media yang menyebarkan berita hoaks. Karena banyak sekali media yang menyebarkan berita tidak sehat, maka dari itu peran masyarakat sangat penting dalam memerangi hoaks
  3. Masyarakat juga harus sadar bahwa dalam penggunaan media sosial haruslah bijak, di mana kita bisa menggunakannya untuk bisnis, endorse, serta memperkenalkan budaya kita. Akan tetapi yang terjadi saat ini adalah banyak orang yang menggunakan media sosial untuk kejahatan yang bersifat hoaks.

Selain itu, banyak acara TV yang menayangkan acara yang tidak adanya edukasi. Di sini orang tua dituntut untuk teliti dalam memilih sebuah acara televisi. Karena kebanyakan tayangan yang sering dipertontonkan adalah tayangan yang saling mengejek dan itu dianggap sebagai hal yang “biasa”.

Apalagi TV Swasta yang kebanyakan adalah mencari rating yang artinya adalah keuntungan. Seharusnya TV Swasta memberikan edukasi yang benar karena hal ini sangat berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.

Edukasi yang diberikan oleh televisi lebih banyak memberi pesan yang negatif dan tanpa kita sadari itu menjadi tontonan sehari-hari kita.

Dua hal yang disampaikan tadi sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat yang tanpa kita sadari mungkin sudah sering kita baca atau kita tonton. Penting bagi kita untuk lebih cerdas dalam memilah berita serta memilih tontonan yang lebih bermanfaat.

Yuk... cermat dalam membaca berita dan menonton tayangan televisi.

Sumber: ejournal | Tirto

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MD
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini