Pelabuhan Marunda Baru Kurangi 30% Beban Tanjung Priok

Pelabuhan Marunda Baru Kurangi 30% Beban Tanjung Priok
info gambar utama

Perusahaan operator pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN) mengklaim bahwa Pelabuhan Marunda di Jakarta Utara telah mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok dari penanganan curah karena menyelesaikan pembangunan Dermaga 1 pada tahun 2018.

“Setidaknya 30 persen [dari beban Pelabuhan Tanjung Priok] telah berkurang,” ujar presiden direktur KCN Widodo Setiadi mengatakan kepada wartawan di Pelabuhan Marunda, yang masih dalam pembangunan untuk pengembangan lebih lanjut, pada hari Sabtu.

Dia mengatakan bahwa Dermaga 1, dengan luas 42 hektar, dapat menangani sekitar 12 juta ton curah per tahun.

Selain itu, KCN sekarang membangun dermaga 2 dan 3, diharapkan akan selesai antara 2022 dan 2023, yang akan mencakup total luas 100 hektar dan memiliki panjang gabungan 5.350 meter.

Pelabuhan Marunda | Sumber: Kabar Uang
info gambar

Setelah konstruksi selesai, Pelabuhan Marunda diperkirakan akan menangani sekitar 30 juta hingga 35 juta ton curah per tahun dan dapat dilabuhi sekitar 50 kapal, tambah Widodo.

Perusahaan ini telah mengalokasikan sekitar Rp5 triliun menjadi Rp9 triliun untuk membangun tiga dermaga. Pembangunan dermaga 1 saja memakan biaya sekitar Rp 3 triliun, kata Widodo.

Pelabuhan Marunda dibangun untuk menjadi pelabuhan pendukung untuk kelebihan kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok dan direncanakan untuk menangani bahan curah.

Meskipun dimasukkan sebagai salah satu proyek strategis nasional, dana pembangunan pelabuhan semata-mata berasal dari KCN itu sendiri dan bukan dari anggaran negara.

"Sekitar 40 persen berasal dari pendanaan internal dan 60 persen lainnya berasal dari pinjaman bank," kata Widodo.

KCN, perusahaan patungan antara perusahaan milik negara PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan perusahaan pembuatan kapal PT Karya Tekhnik Utama (KTU), didirikan pada 2005 dengan komposisi 85 persen saham dari KTU dan 15 persen dari KBN.

KCN telah bertindak sebagai operator dan pengembang Pelabuhan Marunda sejak saat itu. Pengembangan pelabuhan pada awalnya diharapkan selesai enam tahun setelah KCN didirikan. Namun, perkembangannya terhambat oleh beberapa masalah hukum dan perizinan.


Catatan kaki: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini