4 Inovasi Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa

4 Inovasi Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa
info gambar utama

Di Indonesia masih banyak orang-orang pintar dan kreatif yang bisa membuka wawasan serta menciptakan sebuah inovasi-inovasi baru yang patut untuk dicontoh. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak bangsa yang mencurahkan kepintaran mereka melalui karyanya seperti menciptakan teknologi baru untuk memudahkan pekerjaan.

Berbagai inovasi diciptakan untuk memperbaiki kualitas manusia itu sendiri atau pun untuk lingkungan hidup yang lebih baik dan layak untuk ditinggali. Inovasi sederhana dan ramah lingkungan yang diciptakan oleh anak bangsa hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Sudah begitu banyak penemuan hebat yang dibuat oleh anak bangsa, dan apapun yang melatarbelakangi penemuan tersebut layak untuk diberikan apresiasi dan diberikan perhatian khusus.

Nah, apa saja sih inovasi hasil karya anak bangsa tersebut? Yuk kita intip beberapa penemuan sederhana yang ramah lingkungan :

Lemari Es Tanpa Listrik

Lemari Es Tanpa Listrik | Foto : Lindungihutan.com
info gambar

Memang terkadang umur tidak bisa membatasi seseorang dalam melakukan sebuah inovasi baru. Sekecil apapun itu bisa menjadi sebuah peluang yang baik dalam menciptakan suatu teknologi yang ramah lingkungan.

Seperti yang diciptakan oleh dua siswa dari Sekolah Dasar Al Azhar 14 Semarang yaitu Arya Nardhana dan Sanika Putra, mereka bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus berkarya dan dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Arya dan Sanika berhasil membuat lemari es tanpa listrik, bahan yang mereka gunakan pun bisa dibilang cukup sederhana yaitu Styrofoam, pasir, dan air dingin. Cara membuatnya juga tidak sulit hanya dengan menyiapkan kotak dari Styrofoam kemudian dalam kotak tersebut diletakkan sebuah kaleng biskuit sebagai tempat menyimpan buah atau sayur, selanjutnya di sekeliling kaleng tersebut diberi pasir dan air dingin.

Lemari es dari kotak Styrofoam ini bisa membuat sayuran bertahan hingga 7 hari. Lemari es tanpa listrik yang dibuat oleh Arya dan Sanika ini berhasil mendapatkan medali perunggu setelah mengikuti World Creativity Festival Advanced Institue and Technology (KAIST) Daejon, Korea Selatan pada tahun 2015.

Hebat bukan?

Lampu Seumur Hidup

Inovasi Lampu Seumur Hidup | Foto : DBS.com
info gambar

Siapa yang bisa menyangka sebuah bakteri bisa bermanfaat bagi lingkungan. Salah satu contoh sebuah inovasi baru teknologi yang ramah lingkungan yaitu sebuah karya yang dibuat oleh Elok Fitriani, Tauziat, Nurhasana Fauziyyah, dan M. Alfian Arifin, mereka merupakan mahasiswa dari Universitas Brawijaya yang berhasil memanfaatkan ilmunya selama duduk di bangku kuliah jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan menciptakan sebuah teknologi ramah lingkungan untuk mengatasi krisis energi listrik.

Dalam proses pembuatan lampu tersebut, mereka memanfaatkan bakteri bioluminescence dan alat Biolie, cahaya yang dihasilkan bisa mencapai 10.68 watt untuk bisa menerangi ruangan hingga 68 meter.

Untuk bisa menggunakannya di rumah sebaiknya Kawan GNFI mencari tahu terlebih dahulu melalu internet, karena bakteri yang digunakan dalam pembuatan lampu tersebut adalah bakteri pada tubuh cumi-cumi. Lampu ini akan semakin terang apabila kandungan bakteri tersebut semakin banyak. Selain ramah akan lingkungan, lampu ini bisa dipakai seumur hidup loh, karena bakteri yang telah mati akan menghasilkan indukan baru.

Kompor Hidrogen

Kompor Hidrogen | Foto : DBS.com
info gambar

Seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia bernama Dede Miftahul Anwar berhasil membuat sebuah kompor berbahan hidrogen atau air. Munculnya Ide tersebut berawal dari sebuah masalah yang terjadi di kampung halamannya tersebut yakni di Desa Cihambulu, Kabupaten Subang, yaitu langkanya akan ketersediaan bahan gas elpiji sehingga warga merasa kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji. Setelah menganalisa serta mendapatkan peluang untuk mengatasi masalah tersebut, maka terciptalah kompor yang memiliki teknologi ramah lingkungan.

Saat ini perusahaan yang telah dibangun oleh Dede diberi nama CV ENERGON (Energi Olahan Nasional). Produk tersebut akan dipasarkan dengan harpa Rp 450 ribu dengan pengisian hydrogen seharga Rp 10 ribu.

Kincir Angin

Kincir Angin PLTB | Foto : Katadata.co.id
info gambar

Dalam memanfaatkan energi yang ramah lingkungan, kincir angin mampu menjaga kebersihan lingkungan, karena tidak menimbulkan udara sama sekali, berbeda dengan bahan bakar lainnya yang bisa menyebabkan munculnya polusi yang berbahaya.

Pada awal tahun 2018, Indonesia berhasil memiliki kebun kincir angin yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang terletak di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan ini merupakan PLTB pertama di Indonesia loh, keren bukan ?

Bagaimana nih Kawan GNFI, siap untuk menciptakan teknologi baru yang ramah lingkungan?


Catatan kaki: DBS.Com | Lindungihutan.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini