Nuansa Madinah di Banten Lama

Nuansa Madinah di Banten Lama
info gambar utama

Madinah merupakan salah satu kota tujuan utama umat muslim melaksanakan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Di areal tersebut, terdapat Masjid Nabawi yang cukup monumental, dengan aksesoris payung peneduhnya yang memiliki daya pikat luar biasa. Nuansa ini sekarang dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia, tepatnya di daerah Banten lama.

Di kawasan situs peninggalan kerajaan Banten tersebut terdapat reflika atap atau payung peneduh mirip dengan di Madinah. Wisata religi kawasan Kesultanan Banten memang sedang dipersiapkan sebagai salah satu tujuan wisata religi kelas dunia.

Selain terdapat payung peneduh mirip di Masjid Nabawi Madinah, pada bagian lantai sudah terpasang marmer. Kanal sudah dihiasi dengan taman. Di sekitar Keraton Surowosan juga dipasang lampu hias, pagar dan tulisan raksasa. Kebesaran sejarah yang mengiringinya menjadi besar dan menjadi destinasi wisata bertaraf dunia. Selain itu, Banten Lama juga ditunjang oleh sejumlah fasilitas pendukung.

Tulisan besar Masjid Agung Banten | sumber : veronikadesi.com
info gambar

Cita-cita menjadikan Banten Lama sebagai wisata dunia dapat terwujud asalkan Pemprov Banten mempercepat penyiapan tenaga pemandu profesional dan kebersihan prima. Selain itu, jalan dilebarkan dan penduduk sekitarnya menerima kehadiran turis.

Apabila wisatawan mancanegara sudah diterima oleh masyarakat sekitar, sekiranya Untuk membimbing wisatawan, disediakan juga pemandu yang bertugas memberikan informasi tentang sejarah Banten Lama.Di sekitar kawasan juga disediakan sanggar-sanggar, meliputi sanggar budaya, kesenian dan mengaji. Tempat ini akan jadi ruang wisatawan mempelajari aneka ragam Banten.

Masjid agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para penziarah yang datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar. Masjid ini dibangun pertama kali pada 1556 oleh Sultan Maulana Hassanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati Cirebon.

Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, tepatnya di desa Banten, sekitar 10 km sebelah utara kota Serang. Akses ke lokasi dapat dituju dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari terminal Terminal Pakupatan, Serang menggunakan bis jurusan Banten Lama atau mencarter mobil angkutan kota menuju lokasi selama lebih kurang setengah jam.

Menara Masjid Agung | Sumber : virtualtour.bantenprov.go.id
info gambar

Selain masjid yang sekarang bernuansa Madinah, ada menara yang menjadi ciri khas Masjid Banten terletak di sebelah timur masjid. Menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Semua berita Belanda tentang Banten hampir selalu menyebutkan menara tersebut, membuktikan menara itu selalu menarik perhatian pengunjung Kota Banten masa lampau.

Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah anak tangga yang harus ditapaki dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. Pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai dapat terlihat di atas menara, karena jarak antara menara dengan laut yang hanya sekitar 1,5 km.

Catatan kaki: Wajah baru Banten Lama | Masjid Agung Banten | Mesjid Agung Banten

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

FK
YF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini