Walau Bau, Jengkol Bermanfaat Lho

Walau Bau, Jengkol Bermanfaat Lho
info gambar utama

Siapa yang tidak tahu dengan yang satu ini, tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari tipis dengan warna coklat mengilap, namanya adalah tumbuhan Jengkol.

Jengkol atau jering (Archidendron pauciflorum) adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Bijinya digemari di Malaysia (disebut "jering"), Myanmar (disebut "da nyin thee'"), dan Thailand (disebut "luk-nieng" atau "luk neang"). Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai bahan pangan.

Bijinya dalam keadaan matang keras, tetapi berubah menjadi lunak dan empuk setelah direbus atau sedikit liat setelah digoreng. Tekstur inilah yang membuatnya disukai, walaupun beberapa orang juga menyukai konsumsi biji mudanya dalam keadaan mentah yang jauh lebih keras dan pahit.

Kulit biji memiliki getah berwarna keunguan yang meninggalkan jejak yang sulit dihapus dari pakaian. Semakin tua,warna biji akan mengarah ke warna kuning dan akhirnya merah atau coklat setelah benar-benar matang.

jengkol yang sudah tua | sumber: manjadda.com
info gambar

Aromanya agak menyerupai petai tetapi lebih lemah. Namun setelah dikonsumsi, tubuh akan mengeluarkan bau menyengat melalui urin, feses dan keringat, yang dipercaya lebih mengganggu dibanding mengkonsumsi petai.

Biji jengkol dapat dimakan segar ataupun diolah. Olahan paling umum adalah disemur, dan dikenal oleh orang Sunda sebagai ati maung atau "hati macan". Jengkol dapat pula digoreng dengan balado atau dijadikan gulai. Setelah diolah, jengkol akan mengeluarkan aroma khasnya yang bagi sebagian orang dianggap dapat menggugah selera dan memiliki citarasa yang khas, sedikit kelat dengan tekstur agak alot.

Selain disemur, biji jengkol juga dapat dibuat menjadi keripik seperti halnya emping dari melinjo dengan cara ditumbuk atau digencet hingga pipih, dikeringkan, kemudian digoreng. Efek negatif bau jengkol yang menyengat dapat dikurangi dengan perendaman atau perebusan. Dari segi nutrisi, jengkol memiliki vitamin, asam jengkolat, mineral, dan serat yang tinggi. Namun karena efek samping yang ditimbulkan, maka konsumsinya menjadi terbatas.

Beberapa Manfaat memakan jengkol :

  1. Sumber protein
  2. Mencegah penyakit maag
  3. Menagkal radikal bebas
  4. Pembentukan jaringan tubuh
  5. Mencegah anemia
  6. Mencegah tulang rapuh dan memperkuat tulang dan gigi
  7. Mengatasi jantung koroner
  8. Merampingkan perut
  9. Mencegah diabetes
  10. Mengatasi penyempitan gula darah

Dokter dan ilmuwan Belanda AG Vorderman, memberikan keterangan tentang jengkol: “Bijinya disamping banyak karbohidrat (Zetmeel) mengandung juga minyak atsiri, kalau orang makan biji ini dapat menyebabkan keracunan, menyebabkan hyperaemie ginjal atau pendarahan ginjal dan pengurangan atau penghentian keluarnya air kencing serta kejang kandung kencing (Blaaskrampen).

Jengkol masih populer hingga kini. Jika terjadi kelangkaan jengkol, mungkin tak akan jadi masalah nasional. Tapi bagi penggemar beratnya, ini persoalan yang harus segera diatasi.

Salah satu olahan Jengkol (kripik jengkol) | sumber: agrowindo.com
info gambar

Dan tentu saja olahan dari jengkol yang paling populer adalah semur jengkol. Caranya biasanya sama seperti membuat keripik jengkol, tapi setelah dipipihkan kemudian dimasak dengan bumbu semur yang telah disiapkan.

Catatan kaki: Jengkol | Manfaat dari Jengkol dan Petedari situs Pusat Data Persi | manfaat jengkol |

sejarah jengkol

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini