Begini Cara Bima Sakti Batasi Pemakaian Gawai Pemain Timnas U-16

Begini Cara Bima Sakti Batasi Pemakaian Gawai Pemain Timnas U-16
info gambar utama
  • Bima Sakti beberkan cara tim pelatih Timnas U-16 batasi penggunaan gawai para pemainnya.
  • Ini penting, untuk menjaga fokus para pemain di pertandingan.
  • Di konferensi pers usai laga kontra Filipina, Bima Sakti mencontohkan pemakaian gawai Marcell Januar Putra.

Seusai pertandingan kualifikasi Piala Asia U-16 2020 antara timnas Indonesia melawan Filipina, coach Bima Sakti membeberkan resepnya membatasi pemakaian gawai para pemainnya, khususnya dalam mengakses media sosial.

Ia mengatakan, setiap pemain dibatasi waktu pemakaian gawainya, agar bisa lebih fokus ke pertandingan. Sebab di level U-16 saat ini proses mereka masih panjang untuk mencapai jenjang senior.

“Saya sudah sampaikan ke pemain, ini adalah proses. Mereka (sekarang) di level 16, ada level 18, 23 nanti coach Indra, dan coach Fakhri juga kita selalu komunikasi, ayo kita sama-sama membina adik-adik ini jangan terlalu dibesar-besarkan jangan terlalu dipuji, karena pujian adalah racun," kata legenda Persema Malang tersebut.

"Oleh sebab itu, mungkin bisa langsung tanya ke Marcell, sampai sekarang belum pegang hp dia. Jadi mungkin kangen ya, kangennya luar biasa sama seperti kangen ke orangtua,” lanjut coach Bima.

BACA JUGA: Sudah Terlalu Banyak Noda di GBK

Pemain yang dimaksud Bima Sakti adalah Marcell Januar Putra, kapten timnas U-16 Indonesia. Bek bernomor punggung 13 itu menjadi contoh bagaimana para pemain Timnas U-16 Indonesia diatur dengan ketat pengoperasian gawainya.

“Dari pagi, kemudian sore hanya satu jam pegang hp, kita kasih kesempatan untuk minta doa restu sama orangtuanya setelah itu sampai sekarang belum, hp-nya masih kita kumpulin, kita manage terutama masalah penggunaan hp, medos juga ya lebih bijak mereka menanggapi,” ujar Bima Sakti.

BACA JUGA: Kalau Suporternya Tidak Dewasa, Timnasnya Ya Gitu-gitu Aja

Pembatasan pemakaian gawai memang penting dilakukan, karena aspek psikologis pemain bisa sangat terpengaruh dari komentar-komentar yang beredar di media sosial. Ketika meraih kemenangan mereka bertabur pujian, sebaliknya jika menelan kekalahan memalukan tak jarang mereka dihujani kritikan.

"Setiap tim yang ada di kualifikasi AFC yang di sini juga semuanya bagus. Oleh sebab itu saya harus sampaikan mereka jangan pernah jemawa jangan pernah lupa diri, mereka harus tetap fokus dan bisa mencetak gol lebih banyak lagi," pungkas Bima Sakti.***

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini