UNDP dan Citibank Adakan Inisiatif Kewirausahaan Muda, “Youth Co:Lab” di Balikpapan.

UNDP dan Citibank Adakan Inisiatif Kewirausahaan Muda, “Youth Co:Lab” di Balikpapan.
info gambar utama

Jakarta, Indonesia, 17 September 2019 – Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) bersama Citi Foundation (Citibank), dengan dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF), hari ini meluncurkan tahun kedua dari inisiatif kewirausahaan muda, Youth Co:Lab, di kota Balikpapan, Indonesia. Inisitiatif bersama ini mempersatukan beberapa kewirausahaan sosial utama yang ada di negara ini.

Youth Co: Lab tahun ini menampilakn 15 wirausaha muda seperti pengembang aplikasi digital pengelolaan limbah hingga operator ekowisata di sebuah pulau yang berjauhan. Ke-15 perseta berasa dari lur pulau Jawa dan dipilih dari ratusan kandidat. Para wirausahawan muda mewakili kewirausahaan sosial paling inovatif dengan potensi peningkatan yang sangat besar.

Tahun ke-2 Youth Co: lab berfokus pada bisnis sosial yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs) dengan tujuan no 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik), 7 (Energi yang Terjangkau dan Bersih), 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) ), 13 (Aksi Iklim), 8 (Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan 14 (Kehidupan di Bawah Air)

Director, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki mengatakan, “Youth Co: Lab merupakan sebuah katalis untuk pengembangan ide-ide inovatif dalam mengatasi masalah sosial. Diinisiasi oleh UNDP dan Citibank, program ini menyatukan pemerintah, sektor swasta, inkubator dan pihak-pihak terkait lainnya dari ekosistem kewirausahaan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi perusahaan sosial yang dipimpin oleh generasi muda guna menghasilkan dampak berkelanjutan di komunitas mereka, dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals. Hal Ini sejalan dengan misi kami guna memungkinkan pertumbuhan dan kemajuan ekonomi, tidak hanya bagi para klien kami, tetapi juga untuk komunitas dimana kami beroperasi.”

Innovative Financing Lab dari UNDP Indonesia menyelenggarakan Youth Co:Lab, dengan bimbingan dan dukungan dari Citibank dan BEKRAF. 15 peserta yang terpilih akan menerima pelatihan dan bimbingan dalam pemasaran digital, strategi bisnis, pemikiran dan perencanaan berbasis desain, dan bimbingan hukum dari 16 September hingga 22 September 2019 di Balikpapan., The Local Enablers - incubator terkemuka yang berbasis di Jawa Barat - juga akan memandu program bimbingan ini .

Pemenang Youth Co:Lab akan diumumkan pada 27-28 Oktober 2019, pada dialog nasional di Jakarta di mana para peserta akan terhubung dengan calon investor, pemodal usaha, mentor, dan audiensi publik.

“Indonesia harus memanfaatkan dividen demografis pemuda untuk mendorong wirausahawan muda berkontribusi pada transformasi ekonomi negara. Mengkukti semangat SDG yaitu ‘tidak ada yang tertinggal,’ UNDP percaya bahwa kaum muda Indonesia, terutama dari mereka yang berada di luar pulau Jawa, perlu diikutsertakan dalam proses transformasi negara. Dalam konteks itu, kami bangga membawa pemuda terpilih di bawah Youth: Co Lab dengan peluang lebih besar untuk berwirausaha, "kata Muhammad Didi Hardiana, Team Leader Innovative Financing Lab

Youth Co: Lab pertama diadakan di Bali tahun lalu, dan telah memberdayakan 15 peserta, dan membantu 81 orang untuk dipekerjakan, serta menarik investasi sejumlah Rp. 294,8 juta. Youth Co:Lab tahun lalu juga mencapai 650 penerima manfaat, dan menerima 3 penghargaan dalam Youth Co:Lab Summit 2019 yang diadakan di Hanoi, Vietnam. Salah satu penerima penghargaan adalah Luh Rika, pemenang ke-2 Youth Co:Lab yang menciptakan Pandoo, sebuah perusahaan sosial yang berfokus pada pemberdayaan kaum muda melalui pemasaran digital dan pariwisata. Melalui startup ini, Rika berhasil meraih penghargaan "Best Solution for Youth Employment”, dari Youth Co: Lab Summit 2019. Selain Rika, Youth Co: Lab juga memiliki dua pemenang lainnya, Yudha Abdul Gani yang menciptakan KantungDarah.com, bank darah online di Ambon, dan Indra Darmawan dari Huma Bahijau, produsen teh kelor di Kalimantan Tengah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini