Jalur Rempah Indonesia di Daftar Warisan Budaya UNESCO

Jalur Rempah Indonesia di Daftar Warisan Budaya UNESCO
info gambar utama

Kepulauan Indonesia telah dikenal sepanjang sejarah karena kekayaan rempah-rempahnya, dari pala, cengkeh, jahe, lada, hingga kayu manis, yang diperkenalkan ke dunia oleh para pelaut nusantara di masa lalu.

Mengenai rempah-rempah yang telah dicari di seluruh dunia berkat rasa khas, aroma, dan manfaat kesehatannya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah merekomendasikan kisah hebat jejak rempah-rempah yang diakui oleh Komite Warisan Dunia UNESCO (WHC), menurut Kompas.

Nadjamuddin Ramly, direktur umum Departemen warisan budaya dan diplomasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan kepada Kompas pada hari Jumat bahwa timnya sedang mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk pengajuan jejak rempah-rempah ke daftar sementara WHC.

"Setelah memasuki daftar tentatif, jejak rempah-rempah mungkin dapat direkomendasikan untuk dituliskan sebagai warisan budaya dunia,” ujar Nadjamuddin.

Ombilin Sawahlunto | Sumber: Alif.id
info gambar

Pada Oktober 2003, Indonesia menandatangani Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda pada sebuah pertemuan di Paris.

Pada saat penulisan, Indonesia memiliki beberapa situs yang tercantum dalam Daftar Warisan Dunia, termasuk kompleks candi Borobudur dan Prambanan, Sangiran situs manusia purba dan tambang batu bara Ombilin dalam kategori budaya, serta taman nasional Komodo, Lorentz dan Ujungkulon dan hutan hujan tropis Sumatra dalam kategori alami.

Sementara itu, pada daftar tentatif, yang merupakan inventarisasi situs yang telah diusulkan oleh negara untuk dipertimbangkan, Indonesia memiliki 19 situs termasuk pemukiman tradisional Tana Toraja, kawasan seni cadas prasejarah Sangkulirang-Mangkalihat Karst dan kota tua Jakarta dan empat pulau terpencil Onrust, Kelor, Cipir, dan Bidadari.


Catatan kaki: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini