Ketika Mahasiswa Mulai Bersuara

Ketika Mahasiswa Mulai Bersuara
info gambar utama

Belakangan ini negara Indonesia sedang dalam situasi memanas dengan berbagai kasus seperti revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP).

Beribu mahasiswa berunjuk rasa untuk menolak revisi RUU dan menurutnya mengganggu kepentingan pribadi masyarakat Indonesia. Tindakan aksi mahasiswa ini mengingatkan kita pada tahun 1998 lalu saat mahasiswa dari Universitas Trisaksi turun tangan langsung ke gedung DPR untuk menurunkan jabatan Presiden Soeharto kala itu.

Karena, pada tahun tersebut Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi di mana inflasi sedang melonjak besar kala itu dan menuntut presiden Soeharto turun dari jabatannya setelah 32 tahun duduk di kursi kepresidenan.

Tuntutan tersebut pada akhirnya telah terpenuhi meskipun banyak nyawa mahasiswa melayang. Dari peristiwa tersebut kita dapat menyimpulkan betapa besar peran mahasiswa sebagai penyambung lidah masyarakat sangatlah berpengaruh. Mahasiswa sekarang sudah dijuluki Agent of Change atau agen perubahan.

Sejarah tersebut terulang lagi setelah 21 tahun lamanya. Dengan tuntutan masalah yang hampir sama dengan tahun 1998 tersebut, mahasiswa kembali bersuara karena menolak revisi RUU. Kini predikat agent of change dalam benak diri mahasiswa mampu diwujudkan dengan nyata karena menyuarakan hak rakyat.

Dengan umur yang tergolong muda dan energi yang masih aktif untuk bergerak mereka tanpa rasa takut untuk menghadapi kaum berjas rapi.

Dikutip dari Kompas.com tertulis bahwa, mereka tanpa rasa takut menyebutkan saat ini banyak orang-orang yang mengabaikan kelestarian lingkungan demi kepentingan bisnis dan politik semata. Orang-orang banyak yang mengaku peduli tetapi, itu hanyalah bualan belaka.

Hal ini menjadi bukti bahwa, kaum muda tidak dapat diremehkan begitu saja yang mempunyai idealisme, keberanian, dan kegigihannya.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno bahwa, musuh yang paling berbahaya adalah musuh dari negara sendiri.

Semoga dengan adanya mahasiswa, membawa perubahan yang besar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CM
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini