Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana meresmikan gedung perkantoran Badan Litbang ESDM sebagai Gedung IB Sudjana di Jakarta (8/10).
Dasar perubahan nama gedung ini adalah Keputusan Menteri ESDM Nomor 46 K/93/MEM/2019 tanggal 4 Maret 2019 tentang Penetapan Nama Gedung Kantor di Lingkungan Kementerian ESDM. Penetapan nama gedung kantor di lingkungan Kementerian ESDM bertujuan untuk penataan dan ketertiban nama gedung kantor, pemberian identitas gedung, serta sebagai wujud penghargaan dan penghormatan kepada para tokoh bangsa di sektor ESDM.
Menurut rencana ada 20 gedung Badan Litbang ESDM yang akan diberi nama IB Sudjana.
Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana mengingat kembali peran Menteri Pertambangan dan Energi, Ida Bagus Sudjana dalam memperjuangkan pegawai agar turut menikmati tunjangan dari ekspor batubara.
Ida Bagus Purwalaksana selaku perwakilan keluarga mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih.
"Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih, karena apa yang dilakukan ayah saya kepada bangsa dan negara diberikan penghargaan” kata pria yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan, Kementerian Pertahanan ini.
Purwalaksana menjelaskan saat ayahandanya lahir pada 20 Oktober 1936, bertepatan dengan peringatan Hari Saraswati yakni hari turunnya Ilmu Pengetahuan bagi umat Hindu.
Purwalaksana menilai pemberian nama IB Sudjana untuk gedung perkantoran Badan Litbang ESDM sudah tepat, karena institusi ini merupakan wadah ilmu pengetahuan bagi sektor ESDM.
Purwalaksana mencoba kilas balik kiprah ayahanda saat memimpin Departemen Pertambangan dan Energi. IB Sudjana turut mempromosikan beragam energi alternatif, termasuk kepada keluarga. Pria yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Kehakiman dan Keamanan tersebut mengirimkan briket batubara dalah jumlah yang banyak, saat dirinya berdinas sebagai prajurit di Bandung. Purwalaksana diminta untuk mencoba briket batubara sebagai pengganti minyak tanah untuk memasak. Sayang, ia tak tahu cara menggunakannya,
“Saya pun menggunakan briket batubara untuk membakar jagung bersama rekan-rekan”, kenang anak sulung pasangan IB Sudjana dan Iskanah Parwati ini.
Hal yang sangat membekas bagi Purwalaksana dan kedua adiknya adalah ketelitian, kedisiplinan dan kesabaran sang ayah.
IB Sudjana sangat rapi dan rajin mencatat detil secara rinci dalam segala hal, bahkan semua catatan dan barang-barang penting yang menghiasi perjalanan hidupnya, tersimpan rapi di rumah leluhur di Sanur, Bali.
Selama kepemimpinannya pada era tahun 1993-1998, mantan Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Kalimantan Barat tersebut mencatat sejumlah keberhasilan, salah satunya
Kebijakannya terhadap energi panas bumi.
Kebijakan tersebut memberi kesan mendalam bagi mantan Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro. Secara terpisah pria yang menjabat Menteri ESDM periode 2001-2009 ini menyampaikan kenangannya saat ditunjuk sebagai Ketua Tim Pengembangan Panas Bumi Nasional oleh IB Sudjana.
“Kebijakannya dalam mendorong pemanfaatan panas bumi sangat baik, sehingga Indonesia memiliki formulasi dalam pengembangan panas bumi menjadi pembangkit listrik.
IB Sudjana dikenal peduli kepada sesama dan aktif dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan keagamaan, salah satunya Prajaniti *Hindu* Indonesia. Banyaknya pasukan ABRI yang gugur dalam operasi militer Operasi Seroja Timor Timur pada tahun 1975m mendorong Sudjana mendirikan Yayasan Wredatama Seroja, yang memberikan santunan dan beasiswa kepada anak-anak tentara yang bertugas di sana.
Hingga akhir hayatnya, IB Sudjana senantiasa memberi perhatian kepada kampung halaman, apalagi orang miskin. Pada acara ngaben untuk beliau, keluarga menyertakan sejumlah orang kurang mampu yang kesulitan menyelenggarakan ngaben.
Dengan pemberian nama gedung IB Sudjana, diharapkan para pegawai Badan Litbang ESDM akan dapat meneladani sikap dan perilaku IB Sudjana, yakni ketelitian, kedisplinan dan kepedulian terhadap sesame.
www.litbang.esdm.go.id
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News