Ada Gobak Sodor di Pekan Kebudayaan Nasional

Ada Gobak Sodor di Pekan Kebudayaan Nasional
info gambar utama

Jakarta, Istora Senayan sejak tanggal 7-13 Oktober 2019 dipadati oleh ratusan bahkan ribuan pengunjung. Mereka terdiri dari berbagai macam daerah. Se-Indonesia berkumpul menjadi satu di Istora Senayan dalam rangkaian acara Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Ada banyak hal yang bisa dijumpai di acara Pekan Kebudayaan Nasional, diantaranya kuliner khas daerah, pameran kerajinan dari kayu, tradisi pemakaman Indonesia dan Mumi Indonesia, pameran permainan tradisional, kompetisi permainan tradisional dan lain-lain.

Selain hal yang tersebut diatas, Pekan Kebudayaan Nasional juga mengundang rentetan artis ternama guna menghibur para pengunjung. Seperti Maliq & d’Essentials, Danila Riyadi, Kunto Aji, Didi Kempot dengan lagu terbarunya juga akan menghibur para pengunjung acara PKN ini dan deretan artis lainnya yang tidak kalah seru untuk menghibur para pengunjung PKN.

Dari beberapa aktivitas tersebut ada kompetisi permainan tradisional dimana kompetisi ini disajikan dengan menarik. Diantaranya ada balapan egrang bambu, terompah panjang (bakiak), lari balok dengan jarak tempuhnya mencapai 15m. Selain itu juga ada kompetisi hadang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gobak Sodor. Naah, pada permainan ini juga seru. Masih belum banyak pula ukuran-ukuran lapangan yang sudah terstandardisasi secara nasional.

Pada permainan hadang, ukuran lapangannya mencapai 9m x 15m dimana satu kotaknya berukuran 4,5m x 5m. Untuk ukuran SMP dan SMA pun menggunakan ukuran yang sama seperti ini. Tak hanya bermain saja namun pada permainan ini juga menggunakan teknik dan strategi. Terbukti pada beberapa tim yang belum mengetahui teknik dan strategi permainan ini akan kalah dengan tim yang sudah bisa memahami strateginya.

Satu tim terdiri dari 8 orang dimana dengan rincian 5 pemain, 2 cadangan dan 1 official/pelatih. Rincian pemain adalah 4 orang berada di garis hadang 1, 2, 3 dan 4 sedangkan 1 orang lagi berada di garis tengah bertindak sebagai sodor.

Uji coba peraturan ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu yang dilakukan oleh Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI). Hingga akhirnya menempatkan beberapa wasit juri seperti ada dua wasit yang berposisi di depan (wasit 1) dan di belakang (wasit 2), ada pula hakim garis yang bertugas di sisi lapangan berjumlah dua orang. Selain itu ada pula yang bertugas sebagai scoring di bagian depan dan belakang. Hingga meja pertandingan yang terdiri dari administratif dan pemanggil atlet.

Kompetisi Permainan Tradisional ini bisa dirasakan oleh semua pihak. Hari pertama para peserta kompetisi hadang adalah para pegawai dari kemendikbud, hari kedua pesertanya berasal dari kementrian dan lembaga. Pada hari ketiga dan keempat pesertanya merupakan umum bisa dari SMP, SMA, Mahasiswa maupun umum. Sedangkan pada hari kelima dan keenam pesertanya berasal dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia plus Jabodetabek.

Bagi kamu yang ingin melihat keseruan permainan hadang dengan aksi-aksi atraksi para pemain dan renyahnya mereka mengatur teknik dan strategi yang baik bisa datang pada hari ini (11/10) dan besok (12/10) di Istora Senayan Jakarta mulai pukul 08.00 hingga selesai. Harapannya di acara ini adalah sesuai dengan jargon yang disuarakan oleh KOTI yakni Lestari Budayaku, Bugar Bangsaku. Sementara itu pada umumnya semua pengisi acara dan pengunjung acara serta panitia acara diharapkan pula bisa seperti slogan PKN yakni membuat Indonesia Bahagia.


Catatan kaki: Gobak Sodor, Permainan Tradisional, Pekan Kebudayaan Nasional

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini