Namanya Siomay Bentuknya Cilok, Makanan apa itu?

Namanya Siomay Bentuknya Cilok, Makanan apa itu?
info gambar utama

Jika berbicara tentang kuliner Indonesia memang tidak akan ada habisnya. Setiap daerah masing-masing memiliki makanan khasnya yang memikat bagi para pecinta kuliner. Ciri khasnya pun beragam, mulai dari segi rasanya, bentuk, nama, sampai tempat pembeliannya.

Bicara soal kuliner, saya merupakan penggemar kuliner Indonesia. Kawan GNFI pasti familiar dengan salah satu kuliner yang saya sukai ini yaitu “Siomay”. Siomay ini menjadi salah satu makanan yang cukup banyak digemari masyarakat di tanah air.

Gurih..

Itu yang saya rasakan apabila sedang menyantap makanan yang satu ini. Makanan yang berbentuk bulat, kenyal yang berisikan ikan yang gurih, serta disiram dengan bumbu kacang dan kecap.

Nah, adakah Kawan GNFI yang tahu asal mula siomay itu dari mana? Yuk kita telusuri.

Siomay merupakan makanan yang awal mulanya berasal dari Tiongkok (China). Makanan ini dibawa oleh para pedagang dari Tiongkok menuju Indonesia dan hingga saat ini makanan tersebut selalu menjadi penghias menu tempat kuliner di Indonesia.

Dalam bahasa Mandarin, makanan ini disebut dengan shaomai dan merupakan salah satu jenis dim sum. Pada awalnya siomay disajikan sebagai makanan rumahan yang terbuat dari daging babi yang dicincang kemudian dibungkus dengan kulit pangsit.

Siomay dari Bandung Jawa Barat | Foto : Traveloka
info gambar

Di Indonesia sendiri makanan ini cukup melekat pada nama daerah di Jawa Barat yaitu Bandung. Asal muasal siomay Bandung adalah ketika seorang ibu keturunan China yang merupakan salah satu warga bandung. Beliau memenangi sebuah kejuaraan dalam membuat siomay pada acara Cap Go Meh. Dari sejak itulah nama Bandung melekat pada makanan tersebut.

Dalam masakan Indonesia terdapat beberapa jenis bahan pelengkap dalam membuat siomay. Biasanya disajikan dengan telur ayam, udang, kentang, tahu, sayur kol, pare, dan lain-lain. Sebelum dihidangkan siomay dan pelengkap lainnya akan dikukus agar dapat disajikan dalam kondisi hangat.

Bumbu untuk siraman saus kacangnya sendiri terbuat dari cabai merah, bawang putih, gula pasir, asam jawa, bawang merah, garam, dan cuka. Biasanya, satu porsi harga siomay sebesar Rp 10.000.

Sudah beberapa kali saya mencicipi makanan ini, baik langsung dari Bandung ataupun dari daerah-daerah lainnya yang memang menjual siomay. Rasanya tentu saja tidak jauh berbeda, kebanyakan hampir sama semua.

Siomay ini sendiri bisa dipesan sesuai menu apa saja yang kalian inginkan. Kalau saya biasanya memesan siomay tanpa menggunakan pare, karena menurut saya pare rasanya aneh dan pahit.

Siomay di Palu Berbeda dengan Siomay di Bandung

Kawan GNFI, sewaktu ketika saya berkesempatan untuk mengunjungi kota Palu di Sulawesi Tengah pada 2018 lalu. Seperti yang sudah saya katakan di awal, saya merupakan pecinta kuliner Indonesia, tentu saja kesempatan saya berada di kota palu ini tidak akan saya sia-siakan. Yaitu untuk mencicipi beberapa makanan khasnya.

Hari sudah mulai sore, langit kota Palu sudah mulai berubah menjadi jingga. Saat itu juga rekan saya yang merupakan warga asli dari kota Palu mengajak saya untuk jalan-jalan sore di sekitaran pantai dan sambil mencari makanan-makanan ringan.

Sampai tiba dimana motor kami berhenti di sebuah pinggir pantai, dekat dengan jembatan kuning yang merupakan salah satu ikon dari kota Palu. Di mana terdapat sebuah penjual makanan di sepeda motor.

Lihat postingan ini di Instagram

Survey, di mana siomay paling enak di Palu? Foto: @kuliner_kita #soalpalu #palu #sulawesitengah

Sebuah kiriman dibagikan oleh palu sulawesi tengah (@soalpalu) pada

Rekan saya berkata bahwa itu merupakan seorang penjual “siomay”.

Tentu saja saya dengan semangatnya ingin membeli siomay tersebut, karena sudah lama tidak memakan siomay.

Yang di bayangan saya tentunya siomay seperti yang saya makan pada saat di Pulau Jawa, yakni siomay dengan pelengkap lainnya.

Namun ternyata saya terkejut ketika yang saya lihat adalah bukan siomay, melainkan makanan dengan bentuk bulat kecil-kecil. Tentu saja saya sangat familiar dengan makanan tersebut, namun bukan dengan julukan siomay, melainkan cilok.

Ternyata siomay yang mereka maksud adalah cilok yang saya kenal. Cilok merupakan makanan dari Jawa Barat yang terbuat dari tepung tapioka yang kenyal dan ditambahkan dengan bumbu pelengkapnya seperti saus, kecap, dan bumbu kacang. Cilok sendiri berbentuk bulat kecil seperti bakso, hanya saja berbeda bahan dasarnya.

Siomay di Palu ini terbuat dari tepung dicampur dengan daging, kemudian dibentuk bulat-bulat kecil serta dalamnya diisi dengan telur. Sama seperti cilok, bumbu pelengkapnya yaitu sambel, bumbu kacang, saus dan juga kecap.

Nah Kawan GNFI, ada yang unik lagi nih cara kita membeli siomay di Palu.

Membeli siomay di Palu berbeda dengan di Pulau Jawa. Jika di Pulau Jawa kita dihidangkan oleh penjualnya, namun di Palu tidak. Di mana kita melayani sendiri, mengambil seberapa banyak siomay yang kita inginkan. Setelah itu baru kita membayar ke penjualnya sesuai dengan banyaknya yang kita ambil. Untuk satu buah siomay seharga Rp 500.

Unik bukan?

Jika Kawan GNFI berkunjung ke kota Palu, jangan lupa untuk mencicipi siomaynya yah!


Catatan kaki: Kaskus | AyoBekasi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini