Inilah Waduk Pertama yang Dibangun Pasca Kemerdekaan Indonesia

Inilah Waduk Pertama yang Dibangun Pasca Kemerdekaan Indonesia
info gambar utama

Tegal yang kental akan bahasa Ngapaknya ternyata menyimpan keindahan alam yang patut untuk dikunjungi. Salah satunya yaitu pemandangan yang ada di Waduk Cacaban. Perlu diketahui, Waduk Cacaban adalah salah satu obyek wisata di Kabupaten Tegal yang merupakan waduk pertama yang dibangun pasca kemerdekaan Indonesia. Waduk yang peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1952 dan pengerjaannya selesai pada tahun 1958.

Fasilitas Waduk Cacaban kini semakin lengkap terutama ikon
info gambar

Waduk Cacaban berada di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal sekitar 25 km sebelah selatan jalan Pantura serta sekitar 9 km sebelah timur dari pusat pemerintahan Kabupaten Tegal yanag berada di Kota Slawi. Waduk Cacaban ini mulai direncanakan pembangunannya sejak tahun 1914 oleh pemerintah kolonial Belanda. Namun, baru terealisasikan 7 tahun pasca kemerdekaan Indonesia yang langsung diawali oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Waduk Cacaban awal mulanya dibangun guna memenuhi kebutuhan irigasi bagi wilayah yang ada di sekitar waduk. Seiring dengan perkembangan jaman, Waduk Cacaban kini tidak hanya digunakan sebagai pemenuh kebutuhan irigasi namun juga sebagai obyek wisata yang menyajikan pemandangan indah.

Sebelum menjadi waduk yang mampu menampung air hingga 63 juta meter kubik tersebut, Waduk Cacaban adalah sebuah sungai yang sangat dalam yang oleh penduduk setempat dinamai Kedung Pipisan. Kedung yang dalam bahasa Jawa berarti sungai yang dalam. Pengerjaan membangun Waduk Cacaban memakan waktu 6 tahun dan setelahnya, Ir. Soekarno menetapkan untuk mengganti nama Kedung Pipisan dengan Waduk Cacaban. Dalam bahasa Jawa, Cacaban berarti membuat penasaran atau menarik perhatian. Layaknya memberikan nama untuk seorang anak, memberikan nama untuk sebuah tempat pun dipilihkan nama yang terbaik sehingga nantinya nama tersebut dapat terwujud sesuai dengan maknanya.

Pengunjung dapat menyewa perahu untuk dapat menikmati indahnya berkeliling di perairan Waduk Cacaban. | Sumber Medcom.id
info gambar

Jika dilihat dari sisi geografis, lokasi Waduk Cacaban mencakup 3 kecamatan yakni kecamatan Kedungbanteng, kecamatan Pangkah dan kecamatan Jatinegara yang di dalamnya melingkupi 11 desa. Selama bertahun-tahun, keberadaan Waduk Cacaban sudah berperan penting bagi kehidupan masyarakat yang berada di lingkup tersebut. Selain sebagai sumber irigasi, Waduk Cacaban juga menyimpan kekayaan hewani berupa ikan air tawar yang biasa dijual dan dikonsumsi masyarakat.

Tertarik untuk mengunjungi Waduk Cacaban? Usahakan datang ke Waduk Cacaban pada pagi hari untuk dapat melihat langsung matahari terbit dengan latar pemandangan gunung Slamet.


Catatan kaki: Liputan6 | Liputan6 |

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini