Bersiaplah Menyambut Pusat Data Terbesar di Indonesia!

Bersiaplah Menyambut Pusat Data Terbesar di Indonesia!
info gambar utama
  • Pusat data terbesar ketiga di Indonesia akan dibangun di Cibitung, Jawa Barat.
  • Data center ini bernama JK3, dengan critical IT load sebesar 12 megawatt.
  • Dibangunnya pusat data ini karena sejumlah alasan, antara lain transformasi teknologi digital, dan kian banyaknya perusahaan rintisan (startup) di Indonesia.

Tahun 2020 di Indonesia akan diwarnai dengan hadirnya pusat data (data center) terbesar di Tanah Air. Pusat data tersebut bernama JK3, dengan critical IT load sebesar 12 megawatt (MW). Lokasinya di Cibitung, Jawa Barat.

Pusat data ketiga di Indonesia ini dibangun oleh PT. DCI, sebuah perusahaan dalam negeri penyedia layanan pusat data. Pembangunan ini juga menjadi upaya PT. DCI mendirikan fasilitas hyperscale data center terbesar di Indonesia.

"Sebagai perusahaan Indonesia, DCI siap menjadi pionir yang menghadirkan fasilitas hyperscale data center terbesar di Indonesia," ujar CEO DCI, Toto Sugiri, dikutip dari Republika.co.id.

Toto melanjutkan, dengan hadirnya fasilitas Gedung JK3 ini, pihaknya ingin mempertegas komitmen dan keseriusan dalam mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia menjelang era Revolusi Industri 4.0.

CEO PT. DCI, Toto Sugiri | Foto: Oktarina Paramitha Sandy/Cyberthreat.id
info gambar

BACA JUGA: Mengapa Adopsi Artificial Intelligence Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara?

Sebab, Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan mengalami lonjakan permintaan terhadap kebutuhan hyperscale data center khususnya menjelang Revolusi Industri 4.0.

Pembangunan pusat data ketiga ini juga dilandasi sejumlah alasan. Transformasi teknologi digital seperti Cloud Computing, Big Data, dan Internet of Things (IoT) membutuhkan pengolahan data skala besar. Jadi, harus ada pusat ada yang andal, scalable, dan dengan keamanan tinggi.

Selain itu, makin maraknya kemunculan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia juga mengharuskan adanya pusat data yang lebih besar. Hingga akhir tahun 2019 saja, sudah ada lima stratup di Indonesia yang menjadi unicorn.

Potensi pertumbuhan ekonomi digital pun diprediksi akan sangat pesat, bisa mencapai USD 133 miliar di tahun 2025. Fenomena ini menjadi sebuah legitimasi bahwa kebutuhan layanan komputasi awan atau cloud adalah suatu keniscayaan bagi keberlangsungan bisnis startup.

BACA JUGA: Kepulauan Digital dan Lokomotif Masa Depan Indonesia

Referensi: ANTARAnews.com | republika.co.id | Cyberthreat.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini