Berbekal Smartphone, Ratusan Pemilik UMKM di Blitar Optimis Kembangkan Produk

Berbekal Smartphone, Ratusan Pemilik UMKM di Blitar Optimis Kembangkan Produk
info gambar utama

Ada banyak potensi ekonomi yang ada di Jawa Timur, khususnya Blitar, salah satunya yakni kuliner. Sebagai pelaku ekonomi, banyak sekali warga Blitar yang bergerak di UMKM kuliner, seperti keripik pisang, bumbu pecel, egg roll, dan lain sebagainya.

Guna mendukung pelaku ekonomi di daerah Blitar, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Koordinasi Wilayah Pembangunan dan Pertumbuhan (Bakorwil) III di Malang mengadakan Workshop Smartphone Food Photo Hacks.

Workshop tersebut diselenggarakan di Hotel Puri Kota Blitar pada 20 November 2019 yang ditujukan untuk 100 pelaku UKM, IKM, dan pelaku Ekonomi Kreatif dari Blitar.

Pada acara ini, poin yang ditekankan terhadap para pelaku ekonomi kreatif yakni tampilan produk.

"Tentu tampilan produk, makanan, camilan yang kita jual jadi hal penting untuk keberhasilan penjualan kita. Karena dari gambar yang bagus, foto yang menarik, akan semakin banyak orang tertarik membeli produk kota," ungkap Yogi Fiantaro, pegiat fotografi makanan saat menyampaikan materi workshop.

Menurut Yogi, untuk membuat tampilan produk lebih indah, maka perlu gear atau alat-alat yang diperlukan untuk publikasi, salah satunya adalah kamera. Namun, tidak semua pelaku ekonomi kecil memiliki kamera.

Oleh sebab itu, pada Workshop Smartphone Food Photo Hacks akan ada sesi sharing materi mengenai cara dan kiat untuk memanfaatkan fasilitas yang terdapat pada smartphone untuk menghasilkan gambar produk yang dapat menarik konsumen.

Tommy Adam sedang menyampaikan materi workshop
info gambar

Sementara itu, Tommy Adam salah satu pemateri workshop, saat membimbing peserta melakukan swafoto produk atau makanan, mengatakan bahwa potensi ekonomi masyarakat bisa menjadi semakin kuat dengan berbekal smartphone.

Foto produk, editing, sampai penjualan bisa langsung dilakukan dalam satu genggaman.

"Mengingat kini kepemilikan smartphone di Indonesia sudah sangat banyak, dan dengan penggunaan tepat, tentu dapat mengurangi pembiayaan untuk men-display produk UKM, IKM dan pelaku Ekonomi Kreatif," tambahnya.

Pada event ini, para peserta yang terdiri dari pelaku UKM dan IKM, serta pelajar dapat saling berbagi pertanyaan maupun pengalaman terkait cara-cara mengambil gambar yang menarik menggunakan smartphone terutama pada produk berupa makanan.

Dengan diselenggarakannya Workshop Smartphone Food Photo Hacks para pelaku UKM, IKM, dan Ekonomi Kreatif dapat membuat tampilan produknya lebih menarik dengan alat-alat yang minimalis, yakni berbekal smartphone.

Peserta workshop ditantang untuk memotret makanan menggunakan smartphone
info gambar

Elma Putri, salah satu peserta mengaku dengan mengikuti workshop ini, dirinya jadi semakin optimis dengan potensi usaha keripik yang dijalankannya. Elma yakin, UMKM yang dikelolanya bisa semakin maju dengan meningkatkan kualitas visual produknya.

"Sangat bisa digunakan dan diterapkan langsung. Bagaimana memotret yang baik, mengolah gambar, sampai meningkatkan branding. Dan ternyata itu tidak sesulit yang dibayangkan." ungkap Elma di sela-sela workshop.

Setelah proses tanya jawab dan praktik oleh peserta, workshop diakhiri dengan sesi pemilihan pemenang kategori Foto Makanan Terbaik, kemudian foto bersama, dan penutupan.

Selain memberikan workshop memotret makanan, BAKORWIL III Malang juga menyosialisasikan program Millennial Job Center (MJC) yang merupakan program atau wadah untuk mengoptimalkan potensi industri kreatif para millennial, khususnya di Korwil Malang dengan memberi wadah untuk mempertemukan pemberi project (client) dengan penerima project (talenta).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini