Eks Sekolah Taman Siswa Surabaya Jadi Museum Pendidikan

Eks Sekolah Taman Siswa Surabaya Jadi Museum Pendidikan
info gambar utama

Tepat dengan peringatan hari guru yang jatuh pada (25/11) lalu, wali kota Surabaya Tri Rismaharani meresmikan sebuah gedung yang terletak di Jalan Genteng Kali No.10, Surabaya menjadi Museum Pendidikan. Lahan seluas 1.452 meter persegi tersebut pun merupakan lokasi bekas Sekolah Taman Siswa.

Dilansir dari Liputan6.com, sebenarnya Risma sudah lama menaksir gedung tersebut dan ingin pengelolaannya diserahkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Jawa Timur. Harapannya pun akhirnya terkabul dengan bantuan dari Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN). Risma mengaku pihaknya hanya mengeluarkan biaya untuk melakukan renovasi terhadap gedung tersebut.

Proses renovasi bangunan Museum Pendidikan yang dulu sempat dipakai sebagai Sekolah Taman Siswa | Foto: detik.com
info gambar

Proses pengerjaan museum tersebut dilakukan dalam kurun waktu sekitar 4-5 bulan dengan diiringi banyak diskusi bersama tim cagar budaya. Dalam pembenahannya, bentuk asli bangunan yang didirikan pada 1925-1930 itu pun tetap dipertahankan dan tak dirubah sama sekali.

Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk mempertahankan esensi dari bangunan yang pernah menjadi sekolah pertama bagi anak-anak Indonesia tersebut.

Komplek Museum Pendidikan memang memiliki nilai sejarah dan pendidikan yang tinggi. Hal tersebut juga mendorong Risma untuk meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk melengkapi bangunan yang terdiri dari tiga gedung tersebut dengan beberapa bagian yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi.

Beberapa ruang tersebut di antaranya adalah Rumah Matematika, Rumah Bahasa, Perpustakaan dan Ruang Diskusi.

Salah satu koleksi yang dimiliki Museum Pendidikan Surabaya | Foto: liputan6.com
info gambar

Koleksi yang ada di Museum Pendidikan saat ini sudah mecapai 860 benda, antara lain historika, filogika, hiraldika, etnografika, keramologika dan tehnologika.

Menurut penjelasan Risma pada detik.com, banyaknya koleksi tersebut merupakan hasil hunting pihaknya ke berbagai daerah seperti Yogyakarta dan Jakarta. Ia juga berharap berbagai benda itu dapat memberikan edukasi terhadap generasi muda agar dapat mengetahui bagaimana perjuangan rakyat Indonesia di masa lampau untuk dapat menuntut ilmu.

Museum Pendidikan juga memberikan alur museum yang didasari oleh periode masa dan dinamika pendidikan di Indonesia, sehingga para pengunjung bisa belajar tentang kondisi pendidikan Indonesia dari masa ke masa. Alur tersebut pun terbagi dalam empat masa yaitu masa pra-aksara, masa klasik, masa kolonial dan masa kemerdekaan.

Museum Pendidikan sendiri saat ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat umum dengan waktu operasi Selasa-Minggu pada pukul 08.00-16.00. Untuk mengunjungi museum tersebut para pengunjung pun tak dipungut biaya sama sekali.

Sumber: liputan6.com | detik.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AH
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini