Inilah Manfaat Teh Termahal di Indonesia. Harganya Jutaan per Kilogram!

Inilah Manfaat Teh Termahal di Indonesia. Harganya Jutaan per Kilogram!
info gambar utama

Tak bisa dipungkiri, teh merupakan salah satu minuman yang selalu disajikan di rumah ataupun tempat makan. Di Indonesia, teh memiliki beberapa jenis salah satunya ialah teh putih atau white tea.

White tea adalah minuman sehat yang berasal dari tanaman Camellia sinesis dengan mengandung tiga kali lebih banyak antioksidan dibanding teh hijau.

Di Indonesia, produk white tea terdapat di pegunungan Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan dibandrol harga Rp2,5 juta per kilogram dan siap dipasarkan ke luar negeri.

White Tea | Foto: avantcha.com
info gambar

Tak hanya dibanderol dalam kiloan, teh putih juga dipasarkan dalam bentuk kemasan dengan harga terjangkau yaitu Rp75,000 per kaleng.

Meskipun harga yang ditawarkan cukup mahal untuk ukuran teh. Namun rasa serta kualitas yang dimiliki oleh teh putih adalah kualitas terbaik.

Dilansir dari republika.co.id, Dasep Badrusalam selaku pengusaha produk Teh Nyaneut dan juga pemilik Kedai Mooi Tea House mengungkapkan bahwa teh putih yang diproduksi di dataran tinggi Kabupaten Garut itu memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan jenis teh lainnya.

Proses produksinya pun tidak sembarangan, untuk menghasilkan teh putih berkualitas baik hanya perlu diambil pucuknya saja pada waktu pagi hari mulai pukul 05.30 sampai 07.30 WIB.

Proses pembuatan teh putih juga membutuhkan waktu yang cukup lama dan produksinya tidak sembarang waktu. Hal itulah yang membuat teh putih memiliki rasa dan nilai jual yang cukup tinggi.

Tak hanya memiliki rasa terbaik dan nilai jual yang tinggi, teh putih juga memiliki segudang manfaat, seperti baik untuk kesehatan dan kecantikan. Berikut beberapa manfaat teh putih bagi kesehatan

Mencegah obesitas dan menurunkan berat badan

Teh putih dipercaya memiliki efek anti-obesitas. Penelitian mengungkapkan bahwa ekstrak teh putih bisa membantu menghancurkan lemak dan menghambat pertumbuhan sel-sel lemak baru di dalam tubuh.

Tak hanya itu, penelitian juga dilakukan oleh Harvard Medical School bahwa kandungan katekin yang ada dalam teh putih dapat menurunkan berat badan. Hal ini karena kandungan antioksidan dapat membantu dalam menurunkan berat badan.

Jadi untuk Kawan GNFI yang sedang diet, konsumsi teh hijau bisa menjadi pilihan, nih!

Melindungi kulit dari sinar ultraviolet

Manfaat teh putih juga dapat dirasakan oleh kulit. Caranya adalah dengan dihancurkan lalu diberi sedikit air, kemudian dioleskan pada permukaan kulit.

Dengan cara ini, teh putih bisa memperkuat sel kulit sekaligus melindunginya dari sengatan sinar ultraviolet yang berbahaya.

Mengurangi risiko gangguan jantung

Ilustrasi | Foto: brilio.net
info gambar

Teh putih mengandung flavonoid yang baik untuk jantung dan membantu memperlebar pembuluh darah arteri. Selain itu, teh putih juga mampu melancarkan sistem peredaran darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolestrol, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.

Memerangi kuman dan mencegah infeksi

Ilustrasi | Foto: Sdecoret/Shutterstock.com
info gambar

Teh putih dapat memerangi kuman, mencegah infeksi, bahkan mampu menghancurkan organisme penyebab penyakit. Teh putih juga terbukti mampu memerangi kuman lebih signifikan dibandingkan dengan teh hijau.

Melindungi gigi dari bakteri

Ilustrasi | Foto: hellosehat.com
info gambar

Kandungan teh putih, seperti fluoride, tannin, catechin, dan flavonoid bermanfaat untuk memperkuat dan melindungi gigi.

Kandungan substansi alami fluoride pada teh putih mencapai 34 persen, sehingga membuat teh putih efektif untuk mengurangi karies gigi yang biasanya muncul karena pengaruh sisa-sisa makanan dan bakteri.

Mencegah kanker

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research, teh putih memiliki efek mencegah kanker yang lebih efektif dibanding teh hijau dalam menghancurkan sel-sel kanker.

Kandungan antioksidan di dalam teh putih juga mampu membunuh dan menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker tertentu di dalam tubuh, misalnya kanker paru-paru dan kanker kolon.

Referensi: republika.co.id | alodokter.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dessy Astuti lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dessy Astuti.

Terima kasih telah membaca sampai di sini