Pindah Ibu Kota Tidak Sekadar Pindah Lokasi

Pindah Ibu Kota Tidak Sekadar Pindah Lokasi
info gambar utama

Wacana Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan telah merebak ke kalangan masyarakat.

Presiden juga menegaskan bukan hanya sekadar memindahkan ibu kota, tetapi juga bertujuan membangun ibu kota yang smart dan metropolitan. Pemerintah juga akan membenahi seluruh aspek meliputi sistem kerja dan fasilitas umum.

Lantas mengapa kita harus memindahkan ibu kota?

Alasan yang paling kita sering dengar adalah agar terjadi pemerataan penduduk di Indonesia. Namun, apakah pemerintah hanya miliki alternatif ini untuk memeratakan penduduk?

Untuk pemerataan penduduk sendiri juga tidak hanya sekadar memindahkan dan memberdayakan masyarakatnya, namun, kita juga dituntut menyediakan lapangan kerja.

Banyak hal yang harus dipikirkan dan dipersiapkan. Pemerintah sebaiknya lebih mengutamakan pendirian lapangan pekerjaan di berbagai daerah daripada sekadar membangun istana di ladang baru.

Tidakkah alih-alih mendirikan metropolitan yang baru, mereka sebaiknya memperbaiki metropolitan yang ada? Masih banyak PR yang harus digarap pemerintah untuk memperbaiki sistem yang mereka terapkan dalam pembenahan negara.

Tidak hanya itu, bukankah mendirikan kerajaan baru harus menghilangkan kehidupan yang ada sebelumnya?

Beberapa bulan lalu, telah terjadi bencana kebakaran yang melanda Kalimantan serta mengakibatkan asap menyelimuti daerah Sumatra dan Kalimantan.

Apakah kita bisa sepenuhnya yakin bahwa kejadian ini tidak ada sangkut pautnya dengan pemerintah? Bukankah sebaiknya kita berfokus pada penanganan dan pengusutan kasus ini?

Dengan adanya masalah ini, pemerintah harus mengesampingkan masalah pemindahan ibu kota dan pengusutan kasus tersebut hingga tuntas.

Dengan adanya kasus kebakaran di Kalimantan, bisa kita simpulkan bahwa bencana tersebut datang akibat ulah manusia. Apabila kelak ibu kota akan benar-benar pindah ke Kalimantan, bencana apalagi yang akan diperbuat oknum manusia untuk memuaskan keinginan duniawi mereka?

Menebang hutan? Memburu satwa langka? Membakar lahan? Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Mungkin Kalimantan akan menjadi kota yang dipenuhi sampah dengan sungai yang tercemar oleh limbah serta lahan hijau yang mulai menghilang.

Sebaiknya kita harus memperbaiki pola pikir manusia agar ke depannya mereka juga memikirkan mahluk lain serta habitatnya, karena kehidupan harus selaras antara manusia dan alam.

Pilihan presiden mengenai pemindahan ibu kota ke Kalimantan juga dinilai tepat oleh para pakar tata kota. Mereka berpendapat bahwa segala sarana dan prasarana yang sudah ada dan berkembang di daerah tersebut juga mendukung peningkatan perekonomian Indonesia.

Namun harus kembali dipertimbangkan bahwa kemakmuran warga negara tidak dapat diukur dari salah satu kota yang perekonomiannya sudah berkembang. Diperlukan upaya lebih pada daerah lain agar perekonomian Indonesia meningkat.

Pemerintah sendiri menargetkan pada tahun 2023, ibu kota negara sudah berganti ke Kalimantan Timur. Dengan tenggat waktu yang sudah tidak lama, maka dibutuhkan waktu yang singkat dan dana yang tidak sedikit untuk membangun infrastruktur dan pembangunan dasar.

Yayat Supriyatna, ahli tata kota, telah memaparkan bahwa sedikitnya pemerintah harus mngeluarkan anggaran sejumlah Rp160 triliun. Bukan nilai yang sedikit untuk membangun sebuah ibu kota baru.

Maka dari itu, seharusnya pemerintah bisa mengalokasikan dana tersebut untuk meningkatkan sarana prasana lain di seluruh penjuru Indonesia, seperti sarana pendidikan, transportasi, dan sanitasi.

Masih banyak saudara kita yang bersekolah dengan atap yang hampir roboh, bangunan rusak, dan tinggal di rumah yang tidak layak.

Hal yang sudah dipaparkan di atas sudah cukup membuktikan bahwa masih banyak hal yang harus dikerjakan pemerintah dalam memperbaiki program kerja yang masih belum maksimal penerapannya.

Sebelum memindahkan ibu kota, masih banyak perbaikan yang harus dilakukan seperti sarana prasarana pendidikan, dan perekonomian yang belum merata. Saat ini kita perlu mendukung rencana pemerintah yang mulai dilaksankan.

Hal yang dapat kita lakukan yakni memberi saran kepada pemerintah mengenai pemindahan ibukota, seperti mengenai pembangunan infrastruktur yang menunjang kerja pemerintah, serta sarana prasarana umum di bidang transportasi, pendidikan, dan lapangan pekerjaan yang sebaiknya diperbaiki.

Tidak hanya dari pihak pemerintah, kita sebagai mahasiswa hendaknya membangun mental patriotisme untuk membangun Indonesia yang lebih baik, karena jika bukan generasi kita, siapa yang akan melanjutkan perjuangan para pahlawan.

Jika para pahlawan rela mati-matian hingga titik darah penghabisan untuk menumpas penjajah, maka, kini saatnya kita membangun dan menjaga Indonesia agar kelak menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera dengan segala keanekaragaman yang ada.

Mari bangun Indonesia yang lebih baik, karena kini saatnya kita muncul di kancah internasional sebagai bangsa yang mampu menaungi rakyatnya, yang mampu menjadi harapan para rakyatnya, yang mampu memanfaatkan segala potensi yang dimiliki Indonesia demi kemakmuran bersama.

Serta menjadi bangsa yang tidak pernah lupa akan perjuangan para pahlawannya untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini