Mengenal GenPI, Ambassador Pariwisata di Indonesia

Mengenal GenPI, Ambassador Pariwisata di Indonesia
info gambar utama

GenPI merupakan singkatan dari Generasi Pesona Indonesia yakni komunitas relawan pariwisata yang dibentuk oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia sebagai kepanjang tanganan dari promosi wisata go digital yang menjadi salah satu strategi pemasaran pariwisata di Indonesia. GenPI resmi diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata pada 6 Agustus 2016 Di Lembang Bandung dan menjadikan GenPI regional Jawa Barat sebagai komunitas GenPI pertama. Saat ini, GenPI sudah ada di hampir seluruh provinsi di Indonesia dan terbagi menjadi lingkup yang lebih kecil yakni wilayah kota ataupun kabupaten.

Awal mula terbentuknya GenPI tidak serta merta muncul dan diresmikan oleh Kementerian Pariwisata. Berdasarkan catatan pada wikipedia, GenPI berawal dari sebuah gerakan anak muda yang tergabung dalam Wonderful Lombok Sumbawa (WLS) yang berada di bawah naungan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat. Komunitas tersebut bergerak melalui media sosial yang saat itu menggunakan platform facebook dengan target awal yakni mencapai 1 juta likes pada fanpage Wonderful Lombok Sumbawa. Gerakan komunitas tersebut disambut baik oleh BPPD sehingga komunitas Wonderful Lombok Sumbawa diupayakan untuk dapat naik ke lingkup nasional. Akhirnya, dalam waktu 6 bulan mulai dari Februari hingga Agustus 2016 proposal pengajuan komunitas Wonderful Lombok Sumbawa diterima sebagai komunitas lingkup nasional di bawah naungan Kementerian Pariwisata dengan 4 kali revisi proposal. Hal-hal yang perlu direvisi dari proposal Wonderful Lombok Sumbawa adalah usulan nama, hingga diputuskan untuk menggunakan nama Generasi Pesona Indonesia yang disingkat GenPI.

Logo Kementerian Pariwisata RI | Foto : Kemenpar
info gambar

Anggota yang tergabung dalam GenPI merupakan aktivis media sosial, fotografer, videographer, blogger atau para netizen yang tertarik pada dunia pariwisata yang turut berkontribusi memajukan pariwisata Indonesia melalui berbagai aksi yang kebanyakan ada di media sosial. Selain memajukan parwisata Indonesia dengan basis media sosial atau dalam artian aksi secara online, GenPI juga menggunakan media promosi pariwisata Indonesia secara onffline. Promosi offline tersebut adalah dengan mengadakan event berkonsep pasar yang bertujuan mengajak para netizen dan para followers, subscriber GenPI untuk bergabung pada event pasar tersebut. Event berkonsep pasar yang diadakan oleh GenPI merupakan kolaborasi antara GenPI dan masyarakat sekitar lokasi pasar di mana memiliki komposisi 70 hingga 85 persen adalah untuk masyarakat dan 15 hingg 30 persen untuk komunitas GenPI.

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa GenPI kini sudah ada di berbagai daerah di Indonesia, oleh sebab itu event berkonsep pasar yang diadakan oleh GenPI pun hadir di berbagai daerah di Indonesia dengan mengusung tema sesuai dengan potensi daerah tersebut. Tercatat, hingga Februari 2019 sudah ada 64 event berkonsep pasar atau destinasi digital GenPI di berbagai daerah Indonesia dengan nama Pasar GenPI. Beberaoa contoh Pasar GenPI adalah Pasar Rimba di Bangka Belitung, Pasar Senggol Jawa Timur dan Pasar Edelweis Bali. Meskipun mengusung konsep pasar, namun destinasi digital tersebut dapat menarik banyak pengunjung hingga meraih prestasi di luar negeri salah satunya adalah Pasar Karetan di Kendal Jawa Tengah.

Pasar Karetan, Kendal, salah satu kegiatan yang diinisiasikan oleh GenPI dan masyarakat lokal | Foto : Pasa 2 kali
info gambar

Pariwisata di Indonesia seakan-akan tidak bisa habis untuk dikunjungi. Oleh sebab itu, sebelum mengeksplore wisata di negara lain, yuk, eksplore wisata di negeri sendiri dulu dan ikut memajukan wisata di Indonesia sesuai dengan daya dan minat dari Kawan GNFI masing-masing.


Catatan kaki: wikipedia | kemenpar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini