Mengintip Cara Kerja Bendung Katulampa

Mengintip Cara Kerja Bendung Katulampa
info gambar utama
  • Begini cara kerja Bendung Katulampa di Bogor.
  • Bendung ini bertugas mengontrol ketinggian air Sungai Ciliwung.
  • Dibangun tahun 1889 dan beroperasi mulai tahun 1991, Bendung Katulampa pernah sangat efektif mencegah banjir Jakarta.

Bendung Katulampa di Bogor, sesuai namanya, bertugas mengontrol ketinggian air Sungai Ciliwung, agar tidak terjadi luapan di kawasan bawah. Oleh karena itu, cara kerjanya berbeda dengan bendungan yang fungsinya menahan air.

Bendung yang dibangun pada masa penjajahan Belanda ini memiliki fitur-fitur antara lain pengontrol dasar sungai atau consolidation dam, jembatan Katulampa, dan pembuatan alat ukur saluran induk, untuk mencatat curah hujan.

Air dari hulu sungai di daerah Telaga Warna, Puncak, Cisarua, dan anak Sungai Ciliwung alirannya melewati Bendung Katulampa. Dari Katulampa, sebagian air Ciliwung dialirkan lewat pintu air ke Kali Baru Timur, saluran irigasi yang dibangun bersamaan dengan Bendung Katulampa.

Dari Bogor bagian timur, sungai buatan ini mengalir ke Jakarta, di sepanjang sisi Jalan Raya Bogor, melalui Cimanggis, Depok, Cilangkap, sebelum bermuara di daerah Kali Besar, Tanjung Priok.

BACA JUGA: Bendung Katulampa, Beton Belanda Pengendali Banjir Jakarta

Dulu, Air Kali Baru Timur dipakai untuk mengairi sawah yang di daerah antara Bogor dan Jakarta. Tapi sekarang karena areal persawahan di Jakarta sudah habis, dan di Bogor serta Cibinong hanya tersisa sedikit, fungsi irigasi ini dihentikan.

Petugas di Bendung Katulampa secara rutin memantau dan mencatat perkembangan ketinggian air, debit air, dan curah hujan setiap jam selama 24 jam, dari pukul 07.00 sampai jam yang sama keesokan harinya. Semua data harian dimasukkan ke buku laporan bulanan.

Pencatatan dilakukan sejak Bendung Katulampa didirikan. Kumpulan data tersebut bisa menjadi acuan pada awal musim penghujan, pertengahan musim penghujan, hingga musim kering.

Contohnya saat musim hujan, bendung sepanjang 74 meter ini bisa dilewati air dengan rekor debit 630 ribu liter air per detik. Kemudian untuk ketinggiannya pernah mencapai 250 centimeter di tahun 1996, 2002, 2007, dan 2010.

Hasil pantauan itu dilaporkan ke Depok, karena biasanya air akan sampai dalam waktu 3-4 di sana. Dari Depok, laporan akan diteruskan ke Jakarta untuk mengantisipasi adanya banjir.

BACA JUGA: Petir di Depok Masuk Buku Rekor Dunia. Kok Bisa?

Keberadaan Bendung Katulampa pernah sangat efektif dalam menangani banjir Jakarta. Prasasti Bataviaasche Nieuwsblad tanggal 12 Oktober 1912 menyebut, peluang banjir besar di Jakarta nyaris tertutup berkat adanya Bendung Katulampa.

Het was hoogst noodig dat deze permanente dam tot stand kwam, nu kan Weltevreden geregeld spuiwater krijgen en de kans op groote overstroomingen te Batavia is vrijwel uitgesloten".

Artinya: Sangat perlu direalisasikan bendungan permanen ini. Sekarang, Weltevreden (Menteng) bisa secara teratur memperoleh pengairan dan peluang banjir besar di Batavia nyaris tertutup.


Referensi: TEMPO.co | okezone.com | samudranesia.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini