Museum Kebangkitan Nasional, Membangkitkan Memori

Museum Kebangkitan Nasional, Membangkitkan Memori
info gambar utama

School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), pasti sebagian besar dari kita sudah mengetahuinya bukan dari buku pelajaran sekolah dulu.

Betul, STOVIA memiliki arti sekolah dokter bumiputra. Gedung yang dahulu dijadikan sebagai tempat pengemban pendidikan dan asrama pada zaman kolonial Belanda ini, sudah dijadikan sebagai museum yang bernama Kebangkitan Nasional.

Tujuan dibangunnya museum ini menjadi bukti kesadaran dari legalitas negeri bahwa sudah dari sejak dahulu kala anak-anak Indonesia memang sangat terpacu untuk belajar.

Di sini pula lahir sebuah organisasi bernama Boedi Oetomo, sebuah organisasi dari cikal bakalnya kemerdekaan negara ini.

Bangunan yang berbentuk persegi panjang ini juga memiliki beberapa tokoh penting yang pernah mengemban ilmu di situ. Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan R. Soetomo, adalah beberapa nama tokoh yang dimaksud.

Ketika kita memasuki lorong utama kita akan sangat yakin bahwa gedung tersebut memang sebuah cagar budaya yang tidak boleh dirombak sama sekali bentuknya. Namun, untuk menjaga keutuhan bangunannya sudah sempat beberapa kali dipoles agar tetap gagah.

Jendela dan pintu sudah menjelaskan bagaimana keadaan dahulu ketika Belanda masih merumahkan tanah Indonesia di kaki mereka. Diorama, dan ruangan bekas kelas-kelas menjadi bukti nyata betapa besarnya keyakinan kita agar menjadi sebuah bangsa, sebuah rumah, dan seorang tuan di tanah kita sendiri.

Pemugaran dilakukan pertama kali pada tahun 1973 oleh pemerintah setempat sehingga pada tahun berikutnya yaitu 1974 bangunan itu diresmikan oleh presiden Suharto sebagai Gedung Kebangkitan Nasional.

Tidak berhenti di sana, tahun-tahun berlalu sampai pada akhirnya pada 7 Februari 1984 gedung ini menjadi Museum Kebangkitan Nasional.

Situasi salah satu ruangan museum | Foto: Raka Nugraha/GNFI
info gambar

Bagian-bagian dari gedung ini adalah ruang awal pergerakan, ruang kesadaran nasional, ruang pergerakan, dan ruang memorial Boedi Oetomo. Dalam ruangan-ruangan di atas kita dapat melihat diorama, foto, pakaian, perlengkapan kedokteran, patung, sketsa atau map, dan miniatur.

Secara keseluruhan museum ini akan menambah memori perjuangan negeri, juga memperluas wawasan sekaligus rasa bangga.

Museum Kebangkitan Nasional terletak di dekat rumah sakit Gatot Subroto Jakarta Pusat, tak jauh dari Pasar Senen Kwitang, atau lebih tepatnya terletak di jalan Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh No.26, RT.4/RW.5, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10410. Tempatnya sangat mudah untuk dijangkau baik dengan kendaraan pribadi ataupun umum.

Tempat ini juga dapat dijadikan sebagai daftar liburan bersama ayah atau ibu, pastinya juga boleh jika ingin berkunjung bersama teman untuk sekadar bertukar pikiran dan menggali informasi tentang sejarah penting Indonesia.

Yang patut diingat adalah tetaplah menjaga kebersihan dan sopan santun bicara, bagaimanapun juga museum ini adalah aset berharga kita, aset bangsa, bangsa kita, Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RN
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini