Batik Air segera mendaratkan pesawat kategori badan sedang (narrow body) yaitu Airbus 320-200 NEO (New Engine Option) pertama mereka. Perkembangan terkini mengenai kedatangan pesawat ini disampaikan pihak Batik Air pada Rabu (29/1).
Pesawat ini akan dikirim dalam waktu dekat, usai menjalani proses pengujian terbang (test flight) pada 29 Januari lalu. Jika sudah datang, Batik Air juga akan menjadi maskapai penerbangan pertama di Lion Air Group yang memiliki pesawat ini.
"Airbus 320-200 NEO Batik Air pada waktu mendatang, akan dipergunakan untuk pengembangan bisnis yang dinilai mampu melayani berbagai rute yang sudah ada (eksisting), rencana penambahan frekuensi terbang, serta pembukaan rute baru domestik dan internasional," terang CEO Batik Air, Capt. Achmad Luthfie, dikutip dari siaran pers yang diterima GNFI.
Spesifikasi A320-200 NEO
A320-200 NEO berkonfigurasi kursi lorong tunggal (single aisle) berkapasitas 12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi. Untuk layanan hiburannya (inflight entertainment) tersedia audio video visual di setiap kursi, pengaturan suara (audio control), kabin paling senyap di kelasnya, kursi yang lebih ergonomis, dan sandaran kursi pada kaki (foot rest).
Pesawat yang dirakit di Toulouse, Prancis, ini juga menawarkan kompartemen penyimpanan barang bawaan (overhead bin)yang paling besar di kabinnya.
Kompartemen yang terletak di atas kursi penumpang ini menyediakan 10 persen volume ekstra, menampung lebih banyak jumlah tas hingga 60 persen, serta desain baru kompartemen bagasi kabin yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan banyak barang bawaan di kabin.
Dari sisi operasional, A320-200 NEO menggunakan sistem Fly-By-Wire yang dapat membantu Batik Air beroperasi secara tepat dengan kebutuhan spesifik rute tertentu.
Pesawat ini memiliki ”Type Rating” yang sama, memudahkan pilot dalam menerbangkan tipe pesawat. Hal ini juga memudahkan tim mekanik atau teknisi yang sama untuk memelihara beberapa tipe pesawat sekaligus.
Airbus 320 NEO Batik Air juga didukung mesin yang eco-friendly. Pesawat menjadi lebih hemat dari sisi bahan bakar dan mampu menempuh jarak penerbangan lebih jauh (long haul).**
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
