Manula yang Kokoh Itu Ada di Lampung dan Bengkulu

Manula yang Kokoh Itu Ada di Lampung dan Bengkulu
info gambar utama

Untuk dapat terhubung dari suatu daerah ke daerah lain, perlu adanya penghubung sebagai akses dengan kata lain ialah jembatan. Jembatan merupakan salah satu infrastruktur darat yang sangat vital dalam sebuah perjalanan.

Banyak desa atau daerah-daerah di Indonesia yang aksesnya terputus karena tiadanya penghubung antar daerah.

Untuk itu, pemerintah terus mengupayakan pembangunan jembatan di beberapa daerah di Indonesia untuk mempermudah akses antardaerah yang melintasi sungai atau jurang guna mendukung kegiatan masyarakat.

Berangkat dari hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Ditjen Bina Marga menyelesaikan pembangunan Jembatan Manula yang menghubungkan ruas jalan nasional Bengkulu dengan Lampung pada akhir 2019 lalu.

Jembatan Manula sudah diresmikan | Foto: Dok. Kementerian PUPR
info gambar

Dilansir dari unggahan resmi akun Instagram @kementerianpupr, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur konektivitas di berbagai wilayah untuk meningkatkan daya saing nasional, dan pemerataan hasil pembangunan sekaligus mengurangi disparitas antar wilayah.

Selain itu, daya tahan Indonesia juga sangat tergantung pada ketangguhan infrastruktur yang ada di kota, di desa, di kawasan pedalaman, di kawasan perbatasan, serta pulau-pulau terluar dan terdepan.

Kepala BPJN III Padang H. Aidil Fiqri juga mengatakan bahwa terbangunnya Jembatan Manula tersebut secara otomatis membuat konektivitas semakin lancar, karena untuk mempermudah akses yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Lampung.

"Alhamdulillah, masyarakat sangat senang dengan selesainya jembatan ini, bahkan sudah digunakan oleh pengendara yang melintas dan digunakan untuk berswafoto. Karena diapit oleh dinding tebing serta rimbunnya hutan lindung yang sedap dipandang,” ujar Aidil dikutip dari vivanews.com.

Jembatan dengan panjang 215 meter, lebar 10,5 meter, dan memiliki enam bentang jembatan, serta kontruksi atas jembatan Beton PCI dengan panjang 35 meter, dan kontruksi pondasi memakai tiang pancang baja.

Potret jalan di Jembatan Manula | Foto: wartaterkini.news
info gambar

Dinamakan Jembatan Manula asal mulanya ialah sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada salah seorang tokoh yang dimakamkan di sekitar jembatan ini, yaitu Syekh Aminullah.

Kehadiran Jembatan Manula sangatlah dibutuhkan untuk menggantikan jembatan lama yang posisinya berada di hilir dengan kondisi jembatan lama menanjak dan menikung tajam, sehingga banyak terjadi kecelakaan terutama kendaraan besar dan bermuatan berat yang tidak sanggup menanjak.

“Selain itu, jembatan ini menjadi poros atau urat nadi yang menghubungkan antara Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung,” tutur H. Aidil Fiqri dikutip dari Liputan6.com.

Adapun tahap pembangunan Jembatan Manula dilakukan secara bertahap pada tahun 2010 hingga 2012 dengan melakukan Survei Desain (DED) serta tahap pembebasan lahan.

Pada periode tahun 2013 sampai 2014, konstruksi tahap I dikerjakan oleh PT Nindya Karya, kemudian pada tahap II di tahun 2016 dikerjakan oleh oleh PT Cahaya Tunggal Abadi, lalu tahun 2017 konstruksi tahap ketiga dikerjakan oleh PT Trigaya Ciptamarga, dan dilanjutkan pada tahun 2019 oleh PT Surya Alnusa Mandiri.

Proyek pembangunan Jembatan Manula menghabiskan total biaya sebanyak Rp168 miliar. Khusus di tahun 2019, anggaran pembangunan jembatan menelan biaya Rp20,4 miliar.

Melalui akun twitter resminya, Presiden Joko Widodo memperkenalkan Jembatan Manula yang lokasinya diapit dinding tebing hutan lindung yang indah, sehingga layak untuk jadikan sebagai lokasi untu berswafoto.

Referensi: liputan6 | vivanews

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dessy Astuti lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dessy Astuti.

Terima kasih telah membaca sampai di sini