Potret Danau Kaco, Si Mutiara Biru di Tengah Hutan

Potret Danau Kaco, Si Mutiara Biru di Tengah Hutan
info gambar utama

Danau Kaco adalah salah satu danau yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi yang merupakan bagian dari kawasan Warisan Dunia oleh UNESCO. Danau Kaco berada di Desa Lembur, Kecamatan Gunung Raya yang berjarak cukup jauh dari pusat Kota Jambi. Oleh sebab itu, potret Danau Kaco jarang terekspos karena aksesnya yang terbilang jauh. Namun, di balik perjuangan demi menuju lokasi Danau Kaco, Kawan GNFI akan disuguhkan dengan pemandangan keindahan danau yang bagaikan kaca bening. Jernihnya air Danau Kaco dapat membuat Kawan GNFI melihat apa yang ada di dalam air.

Di sisi lain, Danau Kaco juga memiliki legenda yang telah lama beredar di sekitar masyarakat Kerinci. Berdasarkan legenda, jernih birunya air di Danau Kaco berasal dari intan titipan para pemuda yang ingin melamar purti Raja Gagak yang memiliki paras cantik jelita. Putri yang bernama Napal Melintang memiliki kecantikan yang luar biasa hingga memilkat hati ayahnya sendiri. Karena banyak pemuda yang ingin melamar anaknya, akhirnya Raja Gagak pun bingung untuk memilih lamaran mana yang harus ia pilih dan Raja Gagak pun membawa putrinya lari dan meninggalkan intan titipan dari para pemuda tersebut di dasar danau. Hingga kini pun masyarakat setempat masih memercayai jika warna biru pada air Danau Kaco merupakan intan yang ditinggalkan oleh Raja Gagak.

Potret jernihnya Danau Kaco | Foto : direview.id
info gambar

Selain memiliki legenda yang beredar di masyarakat, Danau Kaco juga memiliki sisi misterius, yakni kedalaman Danau Kaco yang hingga kini belum diketahui. Belum ada catatan resmi dari parah ahli terkait kedalaman Danau Kaco, hal tersebut dikarenakan pernah ada orang yang mencoba mengukur kedalaman dari danau ini namun selalu gagal, karena tabung oksigen yang mereka gunakan habis sebelum menyentuh dasar dari Danau Kaco. Misterius, bukan?

Nah, hal yang paling membuat Kawan GNFI berdecak kagum terhdapa Danau Kaco adalah Danau Kaco dapat “mengeluarkan” cahaya terang ketika hari sudah gelap. Sebenarnya, Danau Kaco bukanlah mengeluarkan cahaya sendiri, namun memantulkan cahaya rembulan yang masuk ke dalam air yang jernih sehingga memunculkan pantulan cahaya terang. Cahaya terang akan muncul ketika bulan memasuki fase purnama. Bagi Kawan GNFI yang ingin melihat cahaya dari Danau Kaco, Kawan GNFI dapat mendirikan tenda pada saat bulan purnama di sekitar kawasan Danau Kaco. Cahaya yang keluar dari Danau Kaco membuat Kawan GNFI tidak lagi memerlukan penerangan tambahan, karena cahaya tersebut dapat menerangi sepanjang malam.

Bagi Kawan GNFI yang memang tertarik untuk mengunjungi Danau Kaco, pertama-tama Kawan GNFI harus menuju Sungai Penuh yang berjarak 500 km dari pusat kota jambi. Dari Sungai Penuh, Kawan GNFI harus melanjutkan perjalanan menuju Desa Lumpur yang memakan waktu sekitar 45 menit. Sesampainya di Desa Lumpur, Kawan GNFI harus menyusuri hutan untuk mencapai Danau Kaco dengan berjalan kaki sejauh 4 jam. Ya, cukup jauh memang, namun perjalanan tersebut akan terbayarkan setelah Kawan GNFI menemukan Danau Kaco, Si Mutiara Biru ditengah hijau rimbunnya hutan.


Catatan kaki: pesona travel | wisato.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini