Startup tersebut bernama Frogs, sebuah perusaan yang bergerak dalam bidang teknologi khususnya teknologi drone. Frogs berbasis di Yogyakarta tepatnya di Bangunharjo, Sewon, Bantul.
Tim dari Frogs terdiri dari orang-orang hebat, yang berpengalaman dalam industri pesawat terbang.
Sebagai startup, Frogs adalah bagian dari portofolio dalam bidang pengembangan berbagai jenis drone seperti drone sprayer, surveillance, drone cargo, seed drone, dan drone passanger.
Sebelum memulai pengembangan dari drone taksi ini, tim dari Frogs telah melakukan riset selama hampir dua tahun dan menghabiskan dana mencapai Rp1 miliar.
Dengan membidik pangsa pasar dari jasa taksi udara, drone taksi tersebut nantinya akan dapat digunakan untuk mengangkut kargo atau barang, kebutuhan militer, juga berbagai kepentingan darurat seperti pertolongan pertama ke daerah-daerah yang membutuhkan dan sulit diakses melalui jalur darat.
Untuk saat ini prototipe dari drone taksi tersebut telah selesai dikembangkan mulai dari mainframe, motor, baling-baling, sampai baterai sebagai sumber tenaganya.
Drone taksi ini nantinya akan dapat mengangkut maksimal dua orang dengan batas beban 200 kg, dapat menempuh jarak sampai 100 km dengan hanya satu kali pengisian baterai, dan bisa terbang mencapai ketingian 2400 meter di atas permukaan laut selama kurang lebih satu jam.
Salah satu kelebihan yang nantinya bisa dirasakan ketika menggunakan drone taksi ini adalah pengguna atau user dapat sampai ke tujuan dengan lebih cepat karena melalui jalur udara jadi dapat terhindar dari macet.
Juga tidak meninggalkan jejak polusi karena tenaga yang digunakan adalah listrik yang bersumber dari baterai, yang bisa diisi ulang.
Sebagai langkah selanjutnya setelah prototipe drone taksi tersebut siap, Frogs akan bersiap menghadiri Hanover Messe pada 20-24 April 2020 mendatang di Jerman.
Hanover Messe sendiri adalah sebuah event pameran internasional tahunan terbesar pada bidang teknologi industri yang fokus dengan isu-isu seperti industrial automationand IT, energy and environmental technologies, energy efficiency, research and technology transfer, robotics, cobots atau co-robots, dan isu lainnya.
Acara ini sangat bergengsi karena memiliki eksposur internasional yang sangat besar dengan kehadiran lebih dari 6.500 peserta mewakili 73 negara, 225.000 pengunjung internasional dari 91 negara, dan menghasilkan kurang lebih sekitar 5,6 juta kontak bisnis.
Sumber: Tempo | kabarbisnis | gowest.id | umgidealab.id | kemenperin.go.id
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
