Memasuki era digital kini apapun semakin mudah untuk dilakukan dengan online. Salah satunya sensus penduduk di Indonesia. hal ini dilakukan oleh negara Indonesia untuk pertama kaliny. Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan sistem online dalam melakukan sensus penduduk. Caranya pun lebih sederhana masyarakat hanya perlu menyiapkan kartu tanda penduduk elektronik dan kartu keluarga (KK) yang didalamnya terdapat nomor induk kependudukan (NIK).
Periode sensus penduduk 2020 online ini akan dimulai tanggal 15 Februari – 31 Maret 2020. BPS sendiri mendapat support dari Badan Siber dan Sandi Negara, Institut Teknologi Bandung, Biro Statistik Australia, dan juga Kementrian Komunikasi dan Informatika. Support tersebut mempunyai tujuan supaya menguatkan jaringan komunikasi, internet, dan keamanan data.
Dikutip dari kompas sensus penduduk yang biasanya dilakukan dalam 10 tahun tersebut mempunyai tujuan untuk menghasilkan satu data kependudukan. Nantinya data kependudukan tersebut akan sangat bermanfaat sebagai data dasar untuk membuat perencanaan di berbagai bidang.
Oleh karena itulah pihak dari BPS meminta untuk keikut sertaan masyarakat secara aktif untuk mengisi sensus tersebut dengan baik dan jujur.
Data penduduk dalam Sensus Penduduk 2020 juga nantinya akan menjadi dasar untuk pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan seperti, pendidikan, pangan, kesehatan, dan perumahaan. Tak hanya itu, sensus penduduk juga akan menjadi parameter demografi dan moralitas lainnya untuk indikator tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGS).
Untuk lebih jelas bagaimana tata cara mengikuti sensus penduduk secara online, anda bisa mengunjungi website resmi dari Sensus Penduduk 2020 melalui link berikut ini bps.go.id lalu masukkan NIK sesuai yang ada dengan KTP dan nomor KK serta kode captcha yang tertera pada layar lalu klik “cek keberadaan”.
Langkah selanjutnya membuat kata sandi yang berlaku untuk seluruh anggota keluarga, nantinya setia KK hanya memerlukan satu password. Setelah itu layar kaca anda akan memunculkan 2 pertanyaan dasar antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, agama, tepat tinggal, pendidikan, dan juga pekerjaan.
Namun, apabila masyarakat mengalami kendala dalam memasukkan data dapat mencoba selama 3 kali. Masyarakat juga tak perlu khawatir kalau melewatkan tahap pertama sensusu penduduk ini masih ada tahap kedua yakni, pencacahan lanjutaan secara konvensial.
Refrensi: BPS | Kompas | Katadata
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
