Diskusi dan Pameran Perangko “Germany-Indonesia: Making Friends Through Stamps”

Diskusi dan Pameran Perangko “Germany-Indonesia: Making Friends Through Stamps”
info gambar utama

Press Release

Diskusi dan Pameran Perangko

“Germany-Indonesia: Making Friends Through Stamps”

Persahabatan Jerman dan Indonesia secara resmi dimulai lebih dari enam dekade silam. Namun, hubungan dan pertukaran budaya sudah dimulai pada abad ke enam belas ketika pedagang Jerman pertama tiba di kepulauan Indonesia. Selama periode tersebut banyak kenangan dan persahabatan yang tercipta dan banyak surat serta kartu pos yang sudah dikirim dengan perangko dari ke dua negara. “Persahabatan bisa dijalin melalui perangko. Sebab, perangko merupakan sesuatu yang khas dan unik di setiap negara,” ujar Mike Neuber selaku Managing Director Wisma Jerman. Oleh karena itu, Wisma Jerman berkolaborasi dengan Kantor Pos Kebonrojo menyelenggarakan pameran perangko yang bertajuk “Germany-Indonesia Making Friends Through Stamps.”

“Sebagai institusi kebudayaan Jerman di Surabaya, Wisma Jerman ingin mengajak warga Surabaya dan sekitarnya berpetualang serta menjelajah negara Jerman dan Indonesia melalui perangko,” ujar Rebeca Dwi Palupi selaku Program Assistan Wisma Jerman. Selama pameran akan dipamerkan sekitar lebih dari 600 perangko asal Jerman dan Indonesia dengan beragam tema. Tema tersebut meliputi Anggrek, Tahun Baru Imlek, Special Stamps (Uncommocn Materials), Postcrossing (With Postcrossing Text), Satwa/Ikan, Budaya/Tribes/Bahasa/Pakaian Tradisional, Berbagai Tarian, Makanan, Batik, Cerita Rakyat Nusantara, Perangko Tua dan Antik, Seni dan Perangko Jerman. Setiap tema yang diangkat bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung dalam hal perangko dan kartu pos melalui beragam karakter Indonesia, keunikkan dan perangko yang tidak lazim secara umum, begitu pula dengan perangko menarik Jerman yang telah diseleksi.

Acara ini dibuka pada tanggal 22 Februari 2020 di Kantor Pos Kebonrejo dengan menghadirkan 4 pembicara yaitu seorang kolektor asal Jerman dan 2 kolektor asal Surabaya, serta satu penyusun buku Indonesia Through Stamp asal Jakarta. Para pengunjung akan berkesempatan berdiskusi dengan keempat pembicara tersebut. Bukan hanya mendapatkan ilmu baru mengenai perangko, namun juga para pengunjung dihibur dengan penampilan angklung dari sekolah YPAB. Selama acara yang berlangsung hingga tanggal 26 Februari 2020 ini, pengunjung dapat menikmati kurang lebih 16 tema perangko. Selain, itu pengunjung dapat pula membuat kartu perangko dengan menggunakan fotonya sendiri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini