Ragam Sate di Pulau Jawa, Ada Sate Favorit Presiden (Bagian 2)

Ragam Sate di Pulau Jawa, Ada Sate Favorit Presiden (Bagian 2)
info gambar utama

Tulisan tentang sate khas dari berbagai daerah sebelumnya telah diulas beberapa sate dari Sumatra, Banten, Jakarta dan Jawa Barat. Dari beberapa sate khas tersebut, apakah Kawan GNFI sudah mencicipinya? Nah, bagi Kawan GNFI yang sudah mencicipi sate-sate tersebut ataupun yang belum mencicipinya, ayo jelajah kuliner lagi tentang sate dari daerah-daerah di bawah ini.

  1. Sate Tegal
Sate kambing muda di Tegal memiliki rasa yang empuk | Foto : makanmana.net
info gambar

Sate khas Tegal biasanya menggunakan daging kambing muda yang berumur tiga dan lima bulan, yang nantinya sate tersebut diberinama Sate Batibul atau Bawah Tiga Bulan dan Sate Balibul atau Bawah Lima Bulan. Ya, akronim menjadi nama sate yang pernah dicicipi presiden Joko Widodo pada kunjungannya ke Tegal beberapa waktu lalu. Sate Khas Tegal Jawa Tengah tersebut memiliki potongan yang lebih besar dibanding sate lainnya dan dalam satu tusuknya dikombinasikan dengan lemak daging atau gajih.

  1. Sate Ambal Kebumen
Sate ambal dan bumbunya | Foto : YouTube
info gambar

Sate ambal adalah salah satu kuliner khas dari daerah Kebumen tepatnya daerah Ambal yang berada di sebuah kecamatan pesisir selatan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Bahan utama sate ambal adalah daging ayam dengan bumbu yang khas. Bumbu sate ambal bertekstur agak encer dan berwarna kuning tua hingga keocklatan yang membuatnya seperti bumbu sate padang. Selain itu, keunikkan lain dari bumbu sate ambal adalah terbuat dari tempe rebus yang dihancurkan hingga halus. Sate ambal yang disajikan memiliki cita rasa yang manis, pedas, gurih dengan aroma rempah yang menggugah selera.

  1. Sate Kere Solo
Sate kere terbuat dari tempe gambus dan jeroan sapi | Foto : Travelingyuk.com
info gambar

Salah satu sate khas Solo ini memiliki nama yang unik, “kere” yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti tidak memiliki uang. Tapi, Kawan GNFI tidak perlu panik, karena sate kere tidak akan membuat Kawan GNFI kere atau tidak memiliki uang, karena harga sate kere yang terjangkau. Sate kere adalah sate yang terbuat dari tempe gambus atau tempe yang dibuat dari ampas tahu. Selain tempe, sate kere juga terbuat dari jeroan sapi seperti paru dan usus yang nantinya disajikan dengan bumbu kacang atau sambal kecap.

  1. Sate Blora
Sate yang disajikan dalam jumlah banyak | Foto : nibble.id
info gambar

Bahan dasar sate blora terbagi menjadi tiga macam yakni daging ayam, daging sapi dan daging kambing. Ciri khas sate blora yang membedakannya dengan sate dari daerah lain adalah cara penyajiannya yang menggunakan satu piring penuh berisi sate. Penjual membakar sate dalam jumlah banyak dan akan dibagikan satu piring atau lebih tergantung pada jumlah pembelinya. Keunikkan yang ke dua adalah bayar sesuai tusuk sate, maksudnya adalah tusuk sate tersebut akan dihitung oleh penjual sate dan pembeli membayar sesuai harga yang dikalikan dengan jumlah tusuk sate tersebut, berbeda dengan tempat lainnya yang membayar berdasarkan pesanan seperti satu kodi ataupun setengah kodi. Keunikkan terkahir dari sate blora adalah bumbu yang lebih lembut dari sate lainnya.

  1. Sate Buntel Surakarta
Sate Buntel | Foto : phinemo
info gambar

Kata Buntel dalam bahasa Jawa berarti bungkus. Sate buntel khas Surakarta ini menggunakan bahan dasar daging kambing cincang yang dibungkus lemak kambing lalu di bakar. Sate buntel sendiri merupakan salah satu makanan yang disukai presiden Joko Widodo. Bumbu pelengkap dalam penyajian sate buntel adalah merica dan kecap manis.

Nah, beberapa sate di atas adalah ragam sate yang berada di jawa Tengah yang salah satunya merupakan makanan kesukaan presiden Joko Widodo. Dari beberapa jenis sate di atas, mana yang sudah Kawan GNFI cicipi?


Catatan kaki: dirangkum dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini