Ngopi kini menjadi salah satu gaya dan budaya di berbagai daerah di Indonesia, baik dengan settingan warung kopi biasa hingga cafe-cafe kekinian. Nilai ekonomis yang muncul dari budaya Ngopi tidak hanya sekadar dari penjualan kopi, namun dari penjualan alat pembuat kopi. Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh alah satu warga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang membuat alat ekspresso manual dan sukses menembus pasar dunia.
Berawal dari kegemarannya minum kopi, Noor Asif warga Tempura Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mampu membuat peralatan yang memiliki nilai artistik unik dan menarik juga menghasilkan nilai ekonomis tinggi. Salah satu alat buatan Noor Asif adalah alat pembuat ekspresso kopi yang diberi nama Black Answer. Alat ini dibuat menggunakan bahan-bahan dari peralatan dapur yang biasa dijumpai.
Black Answer dioperasikan tanpa menggunakan listrik dan dapat berfungsi hanya menggunakan kompor atau tungku api. Black Answer sendiri memiliki dua fungsi sekaligus yaitu pembuatan ekspresso dan milk steam. Meskipun menggunakan sistem manual, Black Answer kini menjadi buruan para barista Indonesia hingaa mancanegara.
Noor Asif mengungkapkan bahwa dengan alat manual, sebetulnya para pembuat kopi bisa lebih banyak belajar untuk menyeduh kopi. Hal tersebut karena semua prosesnya dilakukan secara manual atau tidak otomatis. Setiap langkah dalam pembuatan kopi secara manual membutuhkan perlakuan yang serius dan benar-benar diperhatikan. Sehingga pembuat kopi dapat belajar lebih dalam tentang cara penyeduhan kopi yang menghasilkan rasa khas.
Selain Black Answer yang memiliki dua fungsi yakni pembuatan ekspresso dan milk steamer ada juga peralatan manual yang digunakan untuk membuat moca streamer serta berbagai peralatan pembuat kopi lain yang dibuat oleh Noor Asif. Noor Asif melabeli karya-karyanya dengan nama KOPIWAE. Noor Asif pun menjamin bahwa kopi yang dihasilkan dari Black Answer dan alat pembuat kopi manual lainnya tidak mengurangi cita rasa kopi sedikitpun, bahkan peralatan manual buatannya mampu menghasilkan cita rasa khas sesuai keinginan pembuat kopi atau baristanya.
Noor Asif memasarkan produknya melalui media sosial dan laku hingga ke berbagai negara seperti Dubai, Malaysia, Singapura, Amerika, Mexico, Thailand dan Jerman. Harga produknya pun bervariasi mulai dari 250 ribu hingga 1 juta rupiah sesuai model dan ukurannya. Dalam satu bulan, Noor Asif mampu memproduksi hingga 25 buah alat pembuat kopi. Keterbatasan sumber daya manusia bukan alasan untuk Asif dalam menghasilkan karya dan memastikan setiap produknya memiliki kualitas tinggi dan bernilai estetik yang unik dengan pembuatan manual. Oleh sebab itu, karya-karya Noor Asif mendapat kepercayaan dari berbagai pengusaha kopi.
Bagi Kawan GNFI yang penasaran dengan rasa kopi dari alat-alat manual, Kawan GNFI dapat mengunjungi kedai kopi milik Noor Asif di Bantul.
Catatan kaki: NET
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
