Indonesia Segera Miliki Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam

Indonesia Segera Miliki Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam
info gambar utama

Dewa masjid Indonesia menginisiasi pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Indonesia yang mana akan dibangun di kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Dipilihnya kawasan Ancol sebagai lokasi pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam karena mengingat mudahnya akses transportasi dari berbagai cara, baik transportasi udara maupun transportasi air sehingga nantinya dapat memudahkan para pengunjung yang datang berkunjung ke museum tersebut.

Nantinya, pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam akan berada di atas lahan seluas 6 hektar dan dimulai dengan peletakkan batu pertama atau groundbreaking pada tanggal 26 Februari lalu. Prosesi peletakkan batu tersebut dihadiri oleh banyak pihak yakni Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Sekretaris Jendral Liga Islam Dunia Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, dan Ketua Panitia Pembangunan Museum Internasional Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, H Syafruddin.

Foto : tawaf.tv
info gambar

Sementara itu, Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam tersebut akan diisi dengan beragam informasi seputar kehidupan Nabi Muhammad saw. Informasi-informasi tersebut bersumber dari hadits-hadits, naskah, manuskrip, literatur, hingga benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan Rasulullah serta peradaban Islam. Sebagian benda-benda yang tersaji di dalam museum tersebut merupakan hasil dari pengumpulan yang dilakukan selama 14 tahun oleh Yayasan Wakaf Assalam. Tidak hanya informasi seputar Nabi Muhammad saw saja, namun di dalam museum tersebut juga disajikan informasi mengenai masuknya islam ke nusantara. Informasi yang dapat memudahkan para pengunjung juga ditampilkan dengan teknologi modern yakni berupa hologram 3 dimensi hingga teknologi modern lainnya.

Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam pun akan dilengkapi dengan ruangan auditorium, masjid hingga halaman luas yang digunakan sebagai tempat manasik haji. Selain itu, akan ada miniatur Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang akan diletakkan di dalam bangunan museum dua lantai tersebut. Luas bangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam sendiri adalah 1,5 hektar.

Lahan yang nantinya akan dibangun Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam | Foto : Liputan6
info gambar

Indonesia merupakan satu dari 25 negara di dunia yang mana memiliki keinginan yang sama yakni menjadi tempat dibangunnya Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam. Program pembangunan museum tersebut merupakan kerjasama antara Dewan Besar Masjid Indonesia dengan Liga Muslim Dunia yang sudah ditandatangani pada 23 September 2019. Pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Indonesia menjadi yang pertama dilakukan di luar Arab Saudi dan mendapat dukungan dari Yayasan Wakaf Assalam yang bermarkas di Jeddah. Sementara itu, pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam direncanakan akan memakan waktu selama 18 bulan, sehingga awal tahun 2022 diharapkan museum sudah dapat beroperasi.

Melalui Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam, diharapkan mampu membuat Indonesia menjadi magnet dalam segi edukasi mengenai sejarah Rasulullah dan perkembangan Islam di dunia. Hal tersebut dikarenakan Indonesia menjadi negara pertama yang Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di luar Arab Saudi, sehingga masyarakatpun diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas adanya museum untuk menambah pengetahuan sekaligus menjadi salah satu tujuan wisata religi.


Catatan kaki: liputan6 | idn

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini