Tiga Pelajaran Hidup Merry Riana yang Sukses di Luar Negeri

Tiga Pelajaran Hidup Merry Riana yang Sukses di Luar Negeri
info gambar utama

Dapat meraih kesuksesan di negeri orang dengan segala keterbatasan terdengar seperti sebuah kemustahilan untuk sebagian orang. Jangankan untuk sukses, bisa bertahan saja sebuah anugerah.

Terlepas dari itu semua, ada seorang wanita yang memiliki mimpi serta tekad luar biasa membuktikan bahwa hal tersebut dapat terjadi. Ialah Merry Riana.

Seorang wanita kelahiran Jakarta, 29 Mei 1980 ini justru mematahkan anggapan umum tersebut. Berawal dari krisis pada tahun 1998, Merry akhirnya terpaksa merantau ke kota singa, Singapura.

Di sana, Merry menjadi seorang mahasiswi sederhana yang bertahan hidup hanya dengan 10 dolar per minggu, makan roti tawar di toilet, dan memiliki beban hutang 40.000 dolar. Hingga akhirnya, dengan segala lika-liku kehidupan, Merry berhasil sukses meraih pendapatan 1 juta dolar pertamanya di usia 26 tahun.

Melalui cerita perjuangan Merry, ada tiga pelajaran hidup untuk Kawan GNFI yang mungkin akan dan tengah berjuang sebagai perantau di negeri orang. Berikut hal yang bisa Kawan GNFI petik dari kisah Merry.

Mimpi itu gratis, berjuangnya bayar

Ketika ditanya bagaimana mungkin seorang Merry Riana yang dulunya hanya mahasiswi pas-pasan dan bertahan hidup hanya dengan 10 dolar per minggu, akhirnya bisa sukses meraih pendapatan 1 juta dolar hanya dalam waktu 4 tahun sejak kelulusan?

Jawabannya adalah “Saya berani bermimpi besar,” kata Merry.

Pelajaran pertama yang bisa dipetik, yakni mimpi itu gratis tapi berjuangnya bayar. Bayarlah dengan kerja keras meskipun penuh air mata. Beranilah untuk bermimpi sebesar-besarnya. Jangan pernah takut. Pastikan bayar mimpi-mimpinya, sehingga kata mimpi menjadi kenyataan.

Tembok keterbatasan bisa dihancurkan

Keterbatasan bahasa, keuangan, dan networking sempat membuat Merry Riana hampir putus asa. Tapi bagaimanapun, keterbatasan tidak bisa menghentikan kita selagi semangat masih ada.

Mungkin Kawan GNFI sering merasa sedih ketika merasa memiliki banyak kekurangan. Tapi percayalah, tembok keterbatasan itu bisa dihancurkan hingga pada akhirnya Kawan GNFI akan melihat kesuksesan itu.

Takdir tidak bisa diubah, tapi nasib bisa

Takdir di tangan Tuhan, tapi nasib di tangan kita. Begitulah pernyataan yang ada. Percayalah, tidak ada takdir yang buruk karena Tuhan Maha Baik dengan segala kuasa-Nya.

Kalau sesuatu belum berjalan dengan apa yang kita mau, kita hanya perlu bersabar dan terus berusaha melakukan yang terbaik. Seperti kutipan dari Merry Riana “Apa yang sedang kamu doakan, sedang Tuhan kerjakan. Percayalah, semua akan indah menurut rencana-Nya dan waktu-Nya.”

Itulah tiga dari sekian banyak hal yang bisa Kawan GNFI pelajari dari kisah hidup Merry Riana. Untuk mengetahui lebih banyak lagi kisah hidup yang inspiratif Merry Riana, Kawan GNFI bisa membaca bukunya berjudul Dare to Dream Big.

Siap merajut masa depan yang cerah?*

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini