Dibalik Nama ‘Mega Mendung’ Batik Kebanggaan Kota Cirebon

Dibalik Nama ‘Mega Mendung’ Batik Kebanggaan Kota Cirebon
info gambar utama

Batik dan Indonesia merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Batik merupakan kain khas Indonesia yang telah digunakan sejak dahulu kala. Kata batik berasal dari bahasa Jawa ambhatik yang terdiri dari kata amba yang berarti lebar, luas dan kata bhatik yang berarti titik atau matik. Lalu, kedua kata tersebut berkembang menjadi istilah batik yang dapat diartikan sebagai membuat titik-titik pada kain yang lebar. Secara umum batik diartikan sebagai kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain.

Walaupun yang dimaksud secara definisi adalah batik tulis yang menggunakan canting, namun metode pembuatan batik sendiri bermacam-macam diantaranya yaitu dengan cara dicetak, dicap atau bahkan ada juga batik yang dilukis menggunakan kuas.

Sebenarnya tidak ada sejarah yang pasti mengenai kain batik. Namun, keindahan batik ini ditorehkan sejak 2000 tahun silam di Timur Tengah saat peradaban mesir kuno, teknik membatik digunakan untuk membungkus mumi dengan kain linen. Kain linen yang dilapisi dengan lilin yang kemudian digores dengan benda tajam untuk menghasilkan motif. Selain Timur Tengah, ada juga dugaan bahwa teknik batik berasal dari Sumeria (Irak Selatan), dan selanjutnya para pedagang dari India-lah yang membawa teknik ini ke Indonesia, lalu pada abad ke-6 teknik ini mulai dibawa ke pulau Jawa. Kemudian mulai tersebar luas dan berkembang di Pulau Jawa.

Ada beragam macam batik, salah satu diantaranya yaitu Batik yang berasal dari Cirebon atau biasa disebut dengan Batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung ini memiliki motif yang serupa dengan awan di langit. Konon menurut sejarah Cirebon, motif ini ditemukan ketika seseorang melihat bentuk awan pada genangan air setelah hujan dan pada saat itu cuaca mendung. Sehingga ia menuangkan idenya dengan menggambar awan yang telah ia lihat melalui genangan air tersebut. Namun ada teori lain menyebutkan bahwa motif ini terbentuk karena pengaruh adanya bangsa Cina yang masuk ke Cirebon. Sejak Sunan Gunung Jati menikahi Oeng Tieng dari Cina dan beliau bertempat tinggal di Cirebon itulah yang membuat motif batik ini muncul hal ini dikarenakan perabotan milik beliau seperti keramik, piring, dan kain berasal dari cina dan berhiaskan bentuk awan.

Mega mendung, ‘mega’ yang berarti awan dan ‘mendung’ yang berarti sejuk. Memiliki komposisi warna dengan warna dasar merah dan awan yang berwarna biru dengan tujuh gradasi warna sebagai warna orisilnya yang terkenal dari Cirebon. Mega menggambarkan awan yang luas dan Mendung disimbolkan Keraton Cirebon yang berkewajiban mengayomi dan melindungi rakyatnya, dan selalu membawa sejuk dan kedamaian.

Dalam perkembangannya, motif mega mendung khas Cirebon mengalami banyak perkembangan sesuai dengan kebutuhan pasar. Seperti motif megamendung yang dikombinasi dengan motif bunga, hewan atau motif lain. Selain itu, warna motif mega mendung yang awalnya berwarna merah dan biru sekarang berkembang menjadi berbagai macam warna seperti berwarna kuning, coklat, hijau, dan lain-lain.*

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini