Jangan Lupa, Kita Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021!

Jangan Lupa, Kita Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021!
info gambar utama

Pada Oktober lalu, Indonesia resmi ditunjuk menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 yang akan dihelat pada 2021 mendatang. Keputusan itu disampaikan langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino pada konferensi pers FIFA Council Meeting, di Shanghai, Cina.

“Indonesia bakal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Sedangkan tuan rumah Piala Dunia U-17 [di tahun yang sama] adalah Peru. Kami, dengan ini mengucapkan selamat untuk Indonesia,” terang Infantino, dikutip dari Tirto.id.

Pengumuman itu disambut dengan rasa bangga dan gembira oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Menurut PSSI ini merupakan momen bersejarah bagi sepak bola Indonesia.

“Setelah beberapa kali mendapatkan kepercayaan dari komunitas sepak bola Asia, kali ini PSSI naik level dengan mendapatkan kepercayaan keluarga sepak bola internasional setelah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021,” ujar Ratu Tisha Destria, Sekretaris Jenderal PSSI, dikutip dari laman PSSI.org.

Tisha juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Presiden Jokowi, kementerian terkait, dan kepala daerah yang berkomitmen membantu PSSI. “Alhamdulillah, kerja keras kita membuahkan hasil. Presentasi kita dinilai baik dan diterima oleh FIFA,” kata Tisha.

Setelah resmi ditunjuk sebagai tuan rumah, berbagai persiapan pun dilakukan. Awalnya, Indonesia menyiapkan 10 stadion yang akan menjadi lokasi pertandingan. Sepuluh stadion itu, yakni Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), I Wayan Dipta (Bali), Mandala Krida (Yogyakarta), Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot (Bekasi), Jalak Harupat (Bandung), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).

Informasi terbaru, Stadion Utama Riau yang terletak di Kota Pekanbaru juga menjadi salah satu kandidat lokasi pertandingan. Jadi, Indonesia menyiapkan 11 stadion yang nantinya akan dipilih FIFA.

Daftar stadion yang menjadi kandidat tempat bertanding gelaran Piala Dunia U-20 2021 | GNFI
info gambar

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berharap pembukaan ajang bergengsi itu dapat dilaksanakan di Stadion Utama GBK. Namun, dia menambahkan, bahwa keputusan tersebut butuh persetujuan dari FIFA.

Keinginan Iriawan tersebut didasarkan pada sejarah panjang Stadion Utama GBK. Stadion yang dibangun sejak 1962 itu sudah menjadi kebanggaan rakyat Indonesia dan dinilai sebagai warisan monumental para pendiri bangsa.

“SUGBK ini stadion monumental, legendaris dan warisan sejarah. Begitu kita masuk ke sini, atmosfernya luar biasa. Mudah-mudahan kita [Timnas] bisa berkandang di sini,” ujar Iriawan, dikutip dari Tirto.id.

Meski begitu, daerah-daerah lain yang berkomitmen membantu juga tidak kalah aktif mempersiapkan stadion di kota mereka. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani mempersiapkan empat stadion penunjang yang tidak jauh dari stadion utama. Bahkan, dia berharap partai final akan diselenggarakan di Kota Pahlawan itu.

Tidak kalah aktif dengan Risma, Ridwan Kamil, gubernur Jawa Barat, juga langsung mempersiapkan dua stadion di wilayahnya, yakni, Stadion Jalak Harupat di Kabupaten Bandung dan Pakansari di Kabupaten Bogor. Daerah-daerah lain yang diproyeksi menjadi tempat pertandingan juga sibuk membenahi sarana dan prasarana penunjang mereka.

Kiprah Indonesia

Ini merupakan kali kedua Indonesia berkiprah di turnamen Piala Dunia U-20. Kali pertama adalah pada 1979 di Jepang. Saat itu, kesebelasan Indonesia yang diperkuat Bambang Nurdiansyah tergabung di Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia.

Pertama berlaga di turnamen itu, kesebelasan garuda belum mampu bicara banyak. Di pertandingan pertama, Indonesia bertemu dengan lawan kuat, Argentina, yang kala itu diperkuat oleh legenda sepak bola dunia Diego Maradona muda. Tim Merah Putih kalah telak dengan skor 5-0. Maradona mencetak dua gol dalam pertandingan itu.

Pada pertandingan kedua, Indonesia bertemu dengan Polandia. Tim Garuda juga ditekuk dengan enam gol tanpa balas. Selanjutnya di pertandingan pamungkas Grup B, Indonesia kembali dikalahkan oleh Yugoslavia 5-0.

Hasil akhir dari grup B, Argentina dan Polandia yang lanjut ke babak perempat final. Di penghujung turnamen, tim Tango keluar sebagai jawara setelah berhasil mengalahkan Uni Soviet 3-1. Dalam laga itu, Diego Maradona mencetak gol melengkapi gol-gol dari Alves dan Ramon Diaz.

 Hal-hal yang perlu diketahui berkaitan dengan Piala Dunia U-20 | GNFI
info gambar

Dampak Positif Indonesia Menjadi Tuan Rumah

Piala Dunia U-20 pada 2021 merupakan ajang berkelas FIFA pertama yang dihelat di Indonesia. Dalam setiap perhelatannya, tuan rumah diuntungkan dengan otomatis lolos ke babak penyisihan. Sedangkan negara-negara lain, harus berjibaku di babak kualifikasi masing-masing regional. Tentunya, ini keuntungan bagi Indonesia yang menjadi tuan rumah.

Selain keuntungan tersebut, ada dampak positif lain yang Indonesia dapatkan jika menjadi tuan rumah gelaran bergengsi ini. Menurut pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, dampak positif yang akan berkembang signifikan adalah aspek infrastruktur. Sebagai tuan rumah, Indonesia tentunya harus mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana penunjang perhelatan akbar tersebut, misalnya stadion bertaraf internasional.

Kata Robert, Indonesia bisa berkaca dari Malaysia yang ditunjuk menjadi tuan rumah pada 1997. Setelah penyelenggaraan berakhir, Malaysia memiliki banyak stadion bertaraf internasional yang sesuai dengan standar FIFA.

“Bagus, saya juga pernah melihat Malaysia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Yang terjadi di Malaysia adalah mereka memperbaiki stadion untuk memenuhi standar FIFA, itu hal yang positif,” kata pelatih yang pernah membesut Sarawak FA itu, dikutip dari Kompas.com.

Selain dari infrastruktur, aspek lain yang akan berdampak positif adalah prestasi timnas Indonesia di level internasional. Para pemain muda yang akan berlaga di turnamen itu akan memperoleh pengalaman yang bagus bagi mereka untuk berkembang. Hal itu akan menimbulkan hasrat bagi mereka untuk tampil di ajang Piala Dunia senior.

Robert tidak memberi harapan palsu. Dia berbicara sesuai dengan pengalamannya saat menakhodai timnas U-19 Korea Selatan. Di sana, Robert melihat betapa besarnya para pemain muda Korsel untuk tampil di Piala Dunia senior setelah mereka berlaga di Piala Dunia U-20.

“Saya hanya bisa berharap yang terbaik bagi pemain. Karena ketika saya menjadi pelatih [junior] timnas Korea Selatan, Korea dan Jepang mempunyai filosofi mereka harus bermain di Piala Dunia U-17 atau U-21,” ujarnya.

Dengan begitu, tambahnya, mereka jadi punya antusiasme agar para pemain muda memiliki pengalaman bertanding di level Piala Dunia pada usia muda. Hal itu mereka yakini, membuat para pemain lapar untuk mencicipi laga di Piala Dunia level Senior.

“Itu hal yang bagus, jika Indonesia bisa seperti itu, saya rasa itu akan sangat fantastis,” ujar pelatih berkebangsaan Belanda itu.

Sejalan dengan Robert, masyarakat Indonesia tentunya juga memiliki harapan yang sama bagi Garuda Muda yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021 mendatang. Semoga Merah Putih bisa berkibar dalam gelaran bertaraf internasional tersebut.


Sumber: PSSI.org | Tirto.id | Kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini