Live Streaming, Alternatif Jenama Saat Peluncuran Produk Di Tengah Wabah Corona

Live Streaming, Alternatif Jenama Saat Peluncuran Produk Di Tengah Wabah Corona
info gambar utama

Kawan GNFI pasti tahu bahwa pandemi virus corona (Covid-19) yang saat ini menjadi momok hampir di semua belahan bumi tak hanya mengancam kesehatan manusia, namun juga mengancam industri dan perekonomian.

Bahkan disebutkan bahwa skenario terburuk dampak kerugian perekonomian dunia bakal mencapai USD346 miliar. Sementara di Indonesia, seperti dinukil dari Sindonews.com(26/1/2020), setidaknya akan ada tujuh efek yang bakal terjadi.

Selain itu, wabah ini juga memaksa setiap individu untuk menjaga jarak satu sama lain (social distancing) agar sebaran wabah tak semakin luas. Hal itu mau tak mau tentunya berdampak pada aktivitas publik, baik secara individu maupun ekonomi produktif.

Dalam industri eksibisi (pameran) bidang teknologi dan otomotif misalnya, gelaran pameran skala internasional seperti Mobile World Congress, Bangkok Motor Show, Geneva Motor Show, dan New York Auto Show harus ditunda. Sementara di Indonesia, ada satu eksibisi yang bernasib sama, yakni Indonesia International Motor Show (IIMS) yang sejatinya hadir pada April ini.

Bisa jadi juga, ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang direncanakan berlangsung Agustus 2020 akan terdampak jika wabah ini tak kunjung usai.

Maksimalkan teknologi komunikasi visual daring

Meski demikian, para pelaku industri tetap optimistis bahwa badai ini akan berlalu, dan selalu ada cara untuk mengatasi dan mempertahankan roda dan nafas industri.

Sebagai contoh optimistis tadi bahwa pembatalan atau penundaan pameran bukanlah akhir atau kegagalan perencanaan, karena strategi tentunya akan terus berjalan. Salah satu langkahnya adalah dengan memaksimalkan penerapan komunikasi dan informasi berbasis teknologi.

Bagi pelaku industri, komunikasi dan informasi penting untuk disampaikan secara tepat dan cermat, agar pesan produk sampai sesuai sasaran dan memberikan dampak bagi siapa saja yang mendapatkan informasi tersebut.

Selain melalui media sosial, saat ini komunikasi dan informasi banyak memanfaatkan teknologi visual daring, seperti conference call, live streaming, video call, dst. Di tengah wabah corona, hal ini menjadi efektif mengingat anjuran untuk menjaga jarak tetap diterapkan namun komunikasi tetap terjaga.

Bagi yang berprofesi sebagai public relations atau marketing communication sebuah jenama (brand), nampaknya wabah Covid-19 ini memantik kreativitas mereka untuk mencari alternatif baru guna menyalurkan informasi ke masyarakat dan kalangan media.

Salah satunya dengan memperkenalkan peluncuran produk berbasis live streaming untuk kalangan umum dan media. Tujuannya jelas, agar informasi terhadap produk terbaru tersebut tak terhambat dan berjalan sesuai rencana.

Di sektor otomotif Indonesia, cara efektif nan efisien ini sudah diterapkan oleh beberapa agen pemegang merek (APM) terkait peluncuran produk-produk yang mereka luncurkan. Mereka sepakat bahwa masyarakat umum dan media sudah cukup akrab dengan teknologi digital, baik melalui smartphone maupun perangkat digital lainnya.

Misalnya pada Kamis (12/3), BMW Indonesia meluncurkan varian BMW 630i Gran Turismo M Sport dengan cara live streaming. Sepekan setelahnya, giliran Toyota Astra Motor (TAM) yang memperkenalkan New Toyota Agya dengan cara serupa.

“…cara ini kami tempuh karena mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada. Termasuk masukan dari teman-teman media juga. Aspek kepentingan bersama untuk mengedepankan faktor kesehatan menjadi alasannya,” kata Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director TAM pada Motoris.id (18/3).

Metode ini, sambung Anton, menjadi salah satu alternatif yang efektif di tengah pandemi wabah yang mematikan. Tentu hasilnya akan tetap menjalani proses kajian dan evaluasi, apakah cara ini dapat diterapkan pada masa-masa mendatang.

Jelang sehari, giliran Astra Daihatsu Motor (ADM) yang juga mengambil langkah senada dengan peluncuran New Daihatsu Ayla & Sirion melalui digital launching.

Dalam siaran persnya, ADM menyatakan Daihatsu berkomitmen untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan dari seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut.

Sementara, pada industri teknologi komunikasi, Samsung Indonesia melakukan hal serupa dengan memperkenalkan produk baru mereka yakni S20 series dalam tayangan live streaming. Kemudian OPPO Indonesia yang memperkenalkan varian Find X2 series yang berjejaring dengan OPPO global.

Apa kata mereka?

Anggapan efektif menggunakan cara tersebut bisa jadi relatif di tengah ingin tetap eksisnya sebuah produsen memperkenalkan produk. Nilai efektifnya dihitung berdasar pesan, kesan, dan tentunya ongkos marketing.

Bagi Kawan GNFI yang pernah mendatangi sebuah acara peluncuran produk, baik itu mobil, smartphone, elektronik, dsb, tentu sudah dapat menakar berapa angka fantastis yang dikeluarkan produsen tersebut untuk membuat acara itu.

Sewa gedung, perizinan, menggunakan jasa Event Organizer (EO), belum lagi menyediakan jamuan untuk para tamu dan undangan, itu hanya sebagian kecil dari ongkos yang mereka keluarkan.

Bandingkan jika produsen hanya menggelar perkenalan produk dengan menggunakan layanan live streaming, tentu ongkosnya bakal selisih signifikan. Pendek kata, di tengah wabah Corona, peluncuran produk dengan menggunakan metode live streaming yang bisa diakses publik dan media secara realtime boleh jadi efisien dan ekonomis.

Saat GNFI mengonfirmasi hal tersebut ke kawan media dan publik, jawabanya relatif sama.

"Kalo ditanya efisien iya, cuma memang rasanya beda jauh ketika datang langsung ke acara, kurang puas, Gak banyak informasi yang bisa kita dapat saat live realtime, karena komunikasi visualnya satu arah aja," terang Baghendra Lodra salah satu reporter Moladin.id (1/4).

Lain Lodra lain dengan Farid, salah satu gadget enthusiast dari @Gadgetalk. Menurut Farid dalam situasi seperti ini metode tersebut tepat dan efektif, hanya saja tak bisa puas langsung pegang produk atau melihat secara detail.

"Seru sih bro, tapi ya gitu, gak seru soalnya gak bisa pegang langsung," tulisnya dalam pesan WhatsApp.

Kedua pendapat tadi bisa jadi sejurus dengan opini Direktur Penjualan dan Promosi Hino Motor Sales Indonesia, Santiko Wardoyo. Ia mengatakan kultur dan budaya media di Indonesia belum sepenuhnya bisa menerima metode tersebut.

Tatap muka, lanjut Santiko, masih dinilai cukup efektif untuk komunikasi dan informasi lebih mendalam, terlebih untuk kalangan media. Terkait dengan publik, tentunya calon konsumen akan lebih memiliki experience jika langsung menyentuh produk yang diluncurkan tersebut.

--

Sumber: Bisnis.com | Sindonews.com | Kompas.com | Motoris.id | Uzone.id | Moladin.id | @Gadgetalk

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini