Pasardesa.id Bukti Warga desa Berdaya Hadapi Pandemi

Pasardesa.id Bukti Warga desa Berdaya Hadapi Pandemi
info gambar utama

Satu lagi bukti bahwa Indonesia memang negara yang dipenuhi dengan orang-orang kreatif. Di tengah merebaknya pandemi Covid-19, muncul berbagai ide kreatif yang bertujuan untuk membantu penanggulangan penyakit mematikan itu.

Salah satu ide kreatif tersebut muncul dari Desa Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta. Secara swadaya, masyarakat desa menggagas sebuah platform digitalbernama Pasardesa.id. Platform tersebut merupakan upaya dari Desa Panggungharjo dalam mengantisipasi dampak non klinis dari pandemi Covid-19.

Pasardesa.id resmi diluncurkan pada Senin (13/4/2020) melalui telekonferen di aplikasi Zoom antara Menteri Pembangunan Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal (PDTT), Abdul Halim Iskandar, di Jakarta dan Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, di Yogyakarta. Peresmian dilakukan pukul 13.15 WIB, dengan 35 pengguna aplikasi Zoom yang ikut bergabung.

Gus Menteri, sapaan akrab Halim, mengatakan, Desa Panggungharjo telah berpikir jauh ke depan, bukan hanya melakukan antisipasi mengenai dampak klinisnya, tapi juga dampak non klinis dari virus corona yang sedang mewabah saat ini.

Dalam kesempatan itu, Halim juga memuji kinerja Kepala Desa Panggungharjo. “Saya sangat mengapresiasi gagasan Pasardesa.id ini. Kepala Desa Panggungharjo ini cara berpikirnya telah merepresentasikan cara berpikir kepala negara,” ujarnya.

Food Agriculture Organization (FAO) telah memberi peringatan dampak yang akan terjadi pasca Covid-19. Ketahanan pangan merupakan salah satu sektor yang paling berpotensi terkena dampaknya. Oleh karena itu, kata Halim, selain serius menekan laju penyebaran Covid-19, pemerintah juga sedang mempersiapkan langkah-langkah cepat untuk menghadapi dampak yang mungkin terjadi kedepannya.

Halim menambahkan, inovasi yang dilakukan Desa Panggungharjo ini patut menjadi contoh bagi desa-desa lainnya. Harapannya, apa yang dilakukan Desa Panggungharjo ini dapat menginspirasi desa-desa lain di Indonesia. Menurut dia, jika sebanyak 74.953 desa di Indonesia bergerak cepat seperti halnya Desa Panggungharjo, dirinya yakin bahwa dampak Covid-19 tidak akan separah negara-negara lainnya.

Solusi Secara Mandiri

Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi menerangkan, platform ini merupakan solusi pemasaran produk desa selama wabah Covid-19. “Di Panggungharjo sendiri ada sekitar 800-an toko atau warung yang pemasarannya sedikit terhambat akibat wabah Covid-19, sehingga sedikit banyak mengurangi pendapatan toko atau warung itu,” kata dia.

Menurutnya, Pasardesa.id diciptakan untuk menjawab persoalan itu. Ada empat nilai yang melandasi lahirnya Pasardesa.id, yakni, mitigasi, solidaritas, kolaborasi, dan ekonomi berbagi.

Nilai mitigasi artinya platform ini tidak hanya sebagai langkah stabilisasi pasar, tetapi juga sebagai upaya pencegahan Covid-19. “Peran platform ini sebenarnya tidak hanya sebagai langkah untuk stabilisasi pasar, akan tetapi sekaligus hadir sebagai bagian dari pencegahan meluasnya sebaran virus corona dengan memperkuat pesan TETAP TINGGAL DIRUMAH,” tulis Wahyudi dalam akun Facebook pribadinya.

Sementara nilai solidaritas, bertujuan untuk menolong lebih banyak orang, terutama warga desa yang membutuhkan. Jadi, tidak hanya untuk menolong warga desa pemilik warung atau toko dengan cara dibantu penjualannya saja. Namun, melalui platform ini, juga bisa berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Wahyudi menerangkan, caranya dengan berbelanja dalam jumlah tertentu di Pasardesa.id, maka pembeli akan mendapat cashback berupa paket makanan siap saji atau paket sembako yang bisa disumbangkan kepada tetangga atau saudara yang lebih membutuhkan. Berkaitan dengan pengirimannya, Pasardesa.id akan mengirimkan paket tersebut secara gratis, tanpa ada tambahan ongkos pengiriman.


Selanjutnya, nilai kolaborasi merupakan wujud keterlibatan aneka mitra penyedia sembako, keperluan dapur hingga kebutuhan ibu dan anak. ”Karena saya terbatas, Anda terbatas, kita semua terbatas, maka kita harus bersama mengatasi keterbatasan itu,” tulis Wahyudi. Keterbatasan itulah yang perlu dikolaborasikan agar semua kebutuhan warga dapat terpenuhi.

Terakhir adalah nilai ekonomi, maksudnya agar kebutuhan pangan warga desa tidak perlu dibeli dari sumber (toko/warung) yang jauh dari tempat tinggalnya. Hal tersebut juga merupakan upaya agar perputaran uang lebih lama berada di desa. Dengan begitu, harapannya bisa memberi manfaat ke lebih banyak orang di Desa Panggungharjo.

“Nilai ekonomi berbagi artinya dalam memenuhi bahan pangan dapat menahan putaran uang lebih lama berada di desa, sehingga memungkinkan lebih banyak orang mendapatkan nilai manfaat atas uang tersebut,” tutur Wahyudi.

Senada dengan Wahyudi, Halim juga berharap upaya yang telah dilakukan Desa Panggungharjo dapat memberi manfaat kepada sesama. “Semoga apa yang sudah diupayakan bisa menjadi manfaat dan amal jariyah Lurah Desa Panggungharjo serta amal jariyah warga desa,” harap Halim, dikutip dari Panggungharjo.desa.id.

Berkaitan dengan pelayanannya, admin akun Instagram @pasardesa_id menjelaskan, bahwa untuk saat ini memang difokuskan di Desa Panggungharjo dulu. Tambahnya, fokus utama adalah mitigasi dampak ekonomi akibat Covid-19 di Desa Panggungharjo. “Ke depan, akan dikembangkan keluar wilayah Desa Panggungharjo,” terang admin Instagram @pasardesa_id saat dihubungi GNFI, Selasa (14/4/2020).

Periksa Kesehatan Warga Secara Mandiri

Sebelum hadirnya platform Pasardesa.id, Desa Panggungharjo juga sudah secara proaktif melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warganya. Warga desa Panggungharjo telah melaporkan diri ke pusat pendataan kesehatan yang diberi nama Panggung Tanggap Covid (PTC).

Secara mandiri pula Desa Panggungharjo mendata warganya yang memiliki riwayat perjalanan. Dengan begitu mereka memiliki data yang lengkap untuk memantau siapa saja yang indikatif/non indikatif serta perlu untuk dilakukan karantina mandiri.

Setelah semua pendataan dilakukan, sebagai tindak lanjut, perawat desa dari lembaga Desa Panggungharjo, melakukan asistensi dan monitoring harian dengan mengunjungi warga desa yang dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Monitoring tersebut dilakukan secara rutin dan transparan di laman panggungharjo.desa.id/Covid.

Tangkapan layar laman https://www.panggungharjo.desa.id/Covid/
info gambar

“Monitoring dan asistensi langsung ini kami lakukan untuk menghilangkan stigma kepada ODP, sekaligus untuk memberikan dukungan secara psikologis supaya bersedia melakukan karantina mandiri dan monitoring kesehatan harian,” ujar Wahyudi dikutip dari Gatra.com.

Berbagai upaya yang telah dilakukan Desa Panggungharjo dalam menghadapi situasi pandemik ini patut diapresiasi dan ditiru oleh desa-desa lainnya di Indonesia. Harapannya, dengan berbagai antisipasi yang dilakukan secara mandiri maupun oleh pemerintah, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir dari Indonesia.

Sumber: @pasardesa_id | Panggungharjo.desa.id | Gatra.com | Monitor.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini