Panen Raya, Stok Pangan Indonesia Melimpah Jelang Bulan Ramadan

Panen Raya, Stok Pangan Indonesia Melimpah Jelang Bulan Ramadan
info gambar utama

Ada kabar bagus di tengah rentetan kasus pandemi virus corona atau COVID-19 yang melanda sejumlah kota di Indonesia. Di sektor pangan, baik itu pertanian dan peternakan, sedang panen raya. Alhasil stok kebutuhan pangan rakyat Indonesia berlimpah menjelang bulan Ramadan.

Periode April dan Mei memang sudah diperkirakan akan menjadi puncak panen raya padi. Menurut prediksi data Kerangka Samping Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), panen raya pada bulan April dan Mei akan lebih luas ketimbang bulan April. Diperkirakan stok beras apda April 2020 ini akan sebesar 6,7 juta ton dan mencapai 8 juta ton beras pada bulan Mei nanti.

Panen raya padi salah satunya terjadi di kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. Petani di daerah setempat sedang sibuk-sibuknya karena panen raya padi produksinya melimpah ruah. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura (TPPH), Zainuddin, menjelaskan bahwa panen raya padi akan berlangsung sampai bulan Mei.

“Produksi beras dari petani di Banyuasin mengalami surplus yang cukup tinggi dari kebutuhan masyarakat Banyuasin yang berjumlah 844.019 jiwa,” terang Zainudin dikutip GNFI dari Republika. Bila ditotal kebutuhan beras masyarakat Banyuasin hanya 96.724 ton per tahun atau sekitar 8.070 ton per bulan. Hingga bulan Mei mendatang diprediksi panen akan meluas sampai 148.480 hektar (ha). “Petani tetap panen raya meskipun ditekan masalah wabah virus COVID-19 ini,” ungkapnya lagi.

Pada pertengahan bulan ini panen raya padi dan jagung juga dirasakan di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Grobogan. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto, menjelaskan luas panen padi di Grobogan pada Maret seluas 36.946 ha dan April seluas 4.454 ha dengan harga gabah kering panen Rp 4.000 hingga Rp 4.500 per kilogram (kg). Sementara itu untuk jagung, pada Maret panen yang sudah dilakukan ialah seluas 1.954 ha dan April seluas 983 ha.

Setelah panen usai, petani di Kabupaten Grobogan gerak cepat dengan melakukan penanaman kembali. Namun, kali ini bukan padi dan jagung, melainkan kacang hijau dan kedelai. Merotasi menanam tanaman yang berbeda kaya akan manfaat, salah satunya dapat meningkatkan kesuburan tanah, memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar, serta memutus siklus hama dan penyakit pada tanaman. “Kacang hijau dan kedelai banyak ditanam di daerah kami dan harganya pun cukup bagus di pasaran,” kata Slamet, salah seorang Ketua Kelompok Tani (oktan) di Grobogan.

Beberapa daerah di Aceh turut mengalami panen raya padi pada bulan April 2020 ini. Daerah-daerah yang sedang melaksanakan panen raya di antaranya ialah Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Jaya, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh Selatan, dan Simeuleu.

“Bireun areal panen 4.125 ha dengan perkiraan produksi gabah sebanyak 26.562 ton. Sedangkan Aceh Besar luas panen mencapai 3.802 ha dengan perkiraan produksi 21.927 ton. Selain daerah-daerah, masih banyak daerah lain di Aceh yang juga sedang panen,” terang Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A Hanan.

Peternak Ikan Siap Panen Ratusan Ribu Ton

Tak hanya pertanian, sektor peternakan ikan juga mengalami masa-masa panen raya. Diestimasikan panen komoditas di sektor ini bisa mencapai 450 ribu ton sepanjang April hingga Juni 2020. Komoditas perikanan tersebut meliputi ikan air tawar, ikan laut non-udang, dan udang. Rinciannya, estimasi panen ikan air tawar sebanyak 341.494 ton, budidaya ikan laut non-udang 4.400 ton, dan udang 104,941 ton.

Lokasi panen tersebar di sejumlah wilayah seperti Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kepri, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan hingga Maluku.

“Itu angka estimasi hasil panen tiga bulan, dari April sampai Juni 2020,” ucap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dikutip dari Asia Today. Sejak mewabahnya virus corona di Indonesia dan negara-negara lain, harga udang dan ikan laut mengalami penurunan harga dan penurunan permintaan terkait banyaknya restoran menutup layanan. Meskipun begitu Edhy menjamin pascapandemi virus corona berakhir permintaan akan kembali naik.

“Kebutuhan rumah tangga tidak pernah berhenti, sehingga kami menghitung ini sementara (penurunannya). Begitu pandemi ini selesai, permintaan terhadap ikan dan kebutuhan pokok yang berbasis perikanan akan meningkat,” jelas Edhy.

Referensi: Republica.co.id | Medcom.id | Kompas.id | Cnbcindonesia.com | Asiatoday.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini