Peringkat BWF Ganda Campuran 2017-2020, Munculnya Pengganti Owi/Butet

Peringkat BWF Ganda Campuran 2017-2020, Munculnya Pengganti Owi/Butet
info gambar utama

Selama kurun waktu 2017-2020, tercatat empat pasangan saling bergantian menjadi penguasa di sektor ini, yang mayoritas diisi oleh pasangan Tiongkok. Pasangan tersebut di antaranya sang juara dunia junior 2015, Zheng Siwei/Chen Qingchen, pemain muda Wang Yilyu/Huang Dongping dan racikan baru Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Hanya satu pasangan yang mampu meredam dominasi Tiongkok, yakni pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Itu pun tk berlangsung lama, hanya 4 pekan (12 Juli – 9 Agustus 2018), posisinya langsung direbut Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang kala itu belum lama dipasangkan.

Dari 9 Agustus 2018 sampai sekarang posisi pasangan Tiongkok tersebut belum tergoyahkan. Bahkan saat ini poin mereka mencapai 109.002 yang merupakan rekor poin BWF tertinggi sepanjang sejarah sektor Ganda Campuran.

Kehebatan Pasangan Owi/Butet dan Keputusan Pensiunya Butet

Sejak dipasangkan pada 2011, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir selalu menjadi andalan. Capaian gelar mereka cukup lengkap: 16 gelar super series termasuk 3 gelar All England, 2 gelar World Championships serta medali emas Olimpiade Rio 2016. Itulah sederet bukti kehebatan mereka.

Akhirnya, selepas gelaran Indoensia Masters 2019, Liliyana Natsir atau yang akrab sapa Butet memutuskan gantung raket, keputusan yang membuat penggemar badminton Indonesia sedih. Salah satu alasan pensiun Butet adalah ia ingin melihat juara baru yang lahir dari sektor yang kini ia tempati. Butet ingin memberi jalan lebar bagi generasi-generasi penerusnya di bulu tangkis, khususnya nomor ganda campuran.

Munculnya harapan baru, Pengganti Owi/Butet

Selepas kehilangan Owi/Butet, sektor Ganda Campuran memang sedikit lesu. Ini terlihat dari hasil beberapa turnamen World Tour yang kurang memuaskan. Harapan kini muncul dengan kiprah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Duet baru ini terbilang menjanjikan. Mereka pertama kali di pasangkan pada gelaran Malaysia Master 2018, akhir tahun 2019. Performa mereka semakin meningkat, Praven/Melati berhasil menjuarai Denmark Open 2019, seminggu kemudian mereka juga sukses menjuarai France Open 2019 dengan mengalahkan sang penguasa Ganda Campuran asal Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong di partai final. Puncaknya pada awal 2020, mereka sukses menjuarai turnamen All England. Hasil tersebut semakin mengukuhkan peringkatnya di posisi empat besar, suatu capaian peringkat tertinggi selama mereka berpasangan.

Dengan performa yang kian meningkat, mampukah mereka menjadi “the next Owi/Butet”?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini