Sejarah Hari Ini (21 April 1998) - Argo Dwipangga Mulai Melaju

Sejarah Hari Ini (21 April 1998) - Argo Dwipangga Mulai Melaju
info gambar utama

Kereta api Dwipangga diluncurkan di Stasiun Solo Balapan dan Yogyakarta pada 21 April 1998.

Peluncuran di Solo Balapan dihadiri Menteri Perhubungan Giri Suseno Hadiharyono, Dirut Perumka Soemino Eko S, dan Wali Kota Solo Imam Sutopo. Sementara itu, peluncuran di Yogyakarta dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Peluncuran di Yogyakarta merupakan bentuk penghormatan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X yang memberikan nama Dwipangga.

Nama kereta tersebut diambil dari nama tunggangan Dewa Indra, Dwipangga (secara universal disebut Airavata atau Erawan), yang merupakan seekor gajah.

Maka dari itu, kereta api Dwipangga memiliki logo berupa gajah melompat di bagian eksterior keretanya.

Saat keberangkatan di Yogyakarta, Dwipangga diberangkatkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X yang bertindak sebagai PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) dan diiringi dengan gending Gangsaran.

Dwipangga mempunyai susunan kursi 2-1 di mana kereta yang digunakan hasil restorasi kereta buatan 1950-an sampai yang termuda.

Operasional Dwipangga kebalikan dengan Kereta Api Argo Lawu, berangkat malam dari Stasiun Solo Balapan dan siang hari dari Stasiun Gambir, Jakarta.

Awalnya Dwipangga adalah kereta api spesial, bukan Argo yang merujuk jenama layanan kereta api kelas eksekutif milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Namun, seiring tuntutan penambahan layanan kereta api Argo, rangkaian Dwipangga pun dimodifikasi layanannya menjadi "Argo Dwipangga" pada 5 Oktober 1998.

Referensi: Genpijogja.com | Departemen Penerangan RI, Kabinet Reformasi Pembangunan Republik Indonesia 1998-1999

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini